Reporter: Raymond Reynaldi |
JAKARTA. Manajemen PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) terus mengupayakan negosiasi pasokan gas untuk pabrik baru mereka, Kaltim V. Setelah melalui tarik-ulur cukup lama, mereka memperkirakan, negosiasi gas untuk pabrik Kaltim V akan selesai pada bulan ini. “Mudah-mudahan rampung bulan ini,” tegas Direktur Utama PKT Hidayat Nyakman, Rabu (27/1).
Berdasarkan data Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), secara bergantian, gas untuk Kaltim V akan dipasok oleh tiga kontraktor gas alias Kontraktor Production Sharing (KPS). Total akan memasok gas dari Blok Mahakam, Pearl Oil dari Blok Sebuku, serta Chevron Deep Water akan memasok dari Blok Rapak dan Ganal.
Total gas yang akan dipasok oleh tiga kontraktor gas asing itu mencapai 80 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Alokasi gas untuk Kaltim V ini telah disesuaikan dengan kemampuan pasokan para kontraktor. Awalnya, PKT mendesain Kaltim V butuh gas sebanyak 123 MMSCFD.
Nah, kata Hidayat, pasokan gas sebesar 80 MMSCFD itu telah tersedia bagi Kaltim V untuk jangka lima tahun. Sayang, masih ada sejumlah ganjalan. Misalnya, soal negosiasi harga serta keterikatan kontraktor gas pada kontrak ekspor jangka panjang.
Masalah tersebut sempat mengganggu perjalanan negosiasi pasokan gas untuk mendukung program revitalisasi industri pupuk. Padahal, PKT telah siap membangun fasilitas tersebut sejak 2009 silam. PKT akan mengoperasikan pabrik pupuk baru yang berlokasi di Bontang, Kaltim, itu untuk menggantikan pabrik Kaltim I.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News