kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Okupansi Gedung Kantor Jakarta Stabil


Sabtu, 13 Juli 2013 / 07:20 WIB
Okupansi Gedung Kantor Jakarta Stabil
ILUSTRASI. Nasabah mencari informasi mengenai produk unit link dari asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Rabu (2/1). KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/02/2022


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Amailia Putri

JAKARTA. Permintaan ruang kantor di Jakarta masih tinggi. Colliers International merangkum tingkat okupansi perkantoran selama kuartal II masih tetap stabil.

Ambil contoh di Central Business District (CBD), meski ada beberapa penyewa yang merelokasi bisnis, tingkat okupansi tetap berada di angka 97% seperti kuartal sebelumnya. Sedangkan tingkat okupansi di luar CBD juga stabil sebesar 93,8%.

Ferry Salanto, Associate Director Research Colliers bilang, ada kecenderungan penyewa beralih ke perkantoran dengan tingkat (grade) yang lebih rendah. Makanya, hanya perkantoran kasta C yang konsisten mengalami kenaikan tingkat okupansi. Sementara tingkat okupansi kantor premium lebih sedikit dibanding tahun lalu, walaupun terjadi peningkatan dari kuartal sebelumnya.

Saat ini, hanya ada lima perkantoran yang masuk kategori premium di Jakarta, yaitu Energy Building, Menara BCA, World Trade Center 2, Equity Tower, dan The Plaza. Kelimanya terletak di CBD. "Tarif sewanya rata-rata sudah di atas US$ 50 per meter persegi (m²) per bulan," ujar Ferry.

Menariknya, menurut Director Office Services Colliers, Bagus Adikusumo, tingkat okupansi bukan hanya ditopang oleh perusahaan swasta. "Mulai berdatangan permintaan dari lembaga pemerintah dan badan usaha milik negara (BUMN) yang berekspansi membentuk joint venture," paparnya. Misalnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengambil area seluas 16.000 m² di Menara Merdeka.

Lantaran permintaan membludak, perkantoran yang akan beroperasi di 2013 sampai 2016 sudah mengantongi pra-komitmen. Di CBD, sebanyak 34% pasokan baru hingga tahun 2016 sudah diserap. Sedangkan di luar CBD, penyerapan mencapai 20%.

Dari segi lokasi, sampai dengan tahun 2016, pasokan perkantoran baru masih didominasi di CBD, terutama Jalan Jenderal Sudirman. Di Jalan Thamrin, pasokan baru justru nihil. Sedangkan di luar CBD, wilayah Jalan TB Simatupang masih mendominasi.

Selama kuartal II-2013, ada tujuh menara perkantoran baru berdiri di Jakarta. Lima di antaranya berada di CBD, yaitu DBS Bank Tower di superblok Ciputra world Jakarta 1, SCBD Lot 18 Tower A, B, dan E, serta Tempo Pavilion 1 (dahulu Bina Mulia 2). Di TB Simatupang, ada Alamanda Tower dan Oleos 2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×