Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Ambisi PT Soho Global Health untuk membangun pabrik akhirnya mulai terwujud. Perusahaan ini telah menyelesaikan 70% pembangunan pabrik baru yang terletak di Cikarang, Jawa Barat. Saat ini, Soho tinggal menunggu kedatangan mesin-mesin produksi dari Jerman agar bisa mulai produksi awal tahun 2015 mendatang.
Alasan Soho Global Health membeli mesin-mesin dari Jerman karena dalam pembangunan pabrik ini, perusahaan ini menggandeng perusahaan perawatan kesehatan internasional asal Jerman, Fresenius Kabi. "Saat ini, bangunan konstruksinya sudah jadi. Mesin-mesin yang didesain khusus sesuai kebutuhan pabrik masih diproduksi di Jerman," kata Widi Nugroho Sahib, Head of Public Relations and General Services Human Capital Development and Public Affairs Soho Global Health pada KONTAN, Rabu (19/3).
Asal tahu saja, Soho Global Health bersama Fresenius Kabi telah membangun pabrik farmasi di Cikarang seluas 5 hektare (ha) dengan investasi US$ 60 juta sejak 2013.
Langkah Soho bermitra dengan perusahaan multinasional dengan tujuan mendapat dukungan pasokan dan membeli bahan baku impor dengan harga lebih murah. Sebab, selama ini, harga bahan baku yang sangat rentan dengan fluktuasi kurs.
Widi menjelaskan, tahun ini, perusahaan masih mengidentifikasi produk obat-obatan apa saja yang bakal diproduksi di pabrik ini. Yang jelas, pabrik ini akan memproduksi obat-obatan berbasis senyawa kimia, bukan herbal. "Obat-obatan ini akan memenuhi dua segmen pasar. Segmen pertama adalah generik dan kedua adalah obat branded (bermerek)," kata Widi.
Rencananya, obat generik ini akan dipasok ke pemerintah untuk memenuhi program Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Sementara, obat branded akan diperuntukkan pasar rumah sakit yang sistem pemasaran business to business (B to B).
Obat-obatan masih diimpor
Widi menyatakan, pihaknya sudah menyiapkan strategi agar kontribusi pendapatan obat generik dan branded bisa maksimal. "Untuk obat generik, kami akan perbanyak di volume. Sedangkan untuk branded, kami akan menjual kepada mitra-mitra yang punya value bagus, rumah sakit-rumah sakit eksklusif, seperti Rumah Sakit Pondok Indah," terang Widi.
Sayang, Widi enggan mengungkap berapa komposisi produksi antara obat generik dengan obat branded. Yang jelas, karena obat generik harganya murah dan bermargin tipis, agar bisa tetap untung, Soho harus memproduksi dengan volume lebih banyak.
Meski baru akan produksi pada awal 2015, bukan berarti Soho Global Health tak memasok obat tahun ini. Menurut Widi, saat ini, sebagian besar obat-obatan yang dipasarkan Soho masih harus diimpor. Misalnya, melalui anak usaha PT Ethica Industri Farmasi, perusahaan ini menjual obat injeksi dan ampul. "Kami sangat kuat dalam obat-obatan (kimia atau non herbal)," ujar Widi.
Meski begitu, Soho juga mengakui akan terus memperkuat bisnis herbal. "Kami baru menggarap herbal sekitar tahun 2000 dan kini berupaya untuk memperbesar bisnis herbal," kata Widi tanpa mau mengungkap berapa target produksi yang dibidik.
Seperti diketahui, perusahaan yang terkenal dengan produk Laxing, Curcuma Plus, dan Diapet ini kini lebih terkenal dengan produk non-kimia atau obat-obatan herbal. Bahkan, menurut Widi, sejak tahun 2010, perusahaan ini telah berhasil mengambil positioning sebagai perusahaan obat herbal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News