Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
Penuh tantangan
Hanya saja, kenaikan volume penjualan Sampoerna A tak cukup mampu menahan penurunan pangsa pasar HM Sampoerna. Alhasil, nilai penjualan perusahaan itu susut 0,50% year on year (yoy) menjadi Rp 23,69 triliun.
Mindaugas Trumpaitis, Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk menyatakan, tahun 2020 penuh tantangan bagi industri tembakau. Apalagi kemudian ada pandemi Covid-19. "Merek-merek kami juga sudah terimbas kenaikan tarif cukai eksesif dengan rata-rata tertimbang sebesar 24%, serta kenaikan harga jual eceran eksesif dengan rata-rata tertimbang sebesar 46%," jelas dia kepada KONTAN, Senin (18/5).
Biarpun begitu, manajemen HM Sampoerna mengapresiasi relaksasi yang diberikan Kementerian Keuangan berupa perpanjangan waktu pembayaran cukai dari semula 60 hari menjadi 90 hari sejak waktu pemesanan. Kemudahan tersebut memberikan waktu bagi HM Sampoerna untuk mengelola anggaran.
Sejauh ini, operasional bisnis HMSP masih berjalan dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan virus korona. Mereka memastikan tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) selama periode pandemi korona dan tetap memberikan gaji secara penuh.