kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.489   45,00   0,29%
  • IDX 7.736   0,93   0,01%
  • KOMPAS100 1.201   -0,35   -0,03%
  • LQ45 958   -0,50   -0,05%
  • ISSI 233   0,21   0,09%
  • IDX30 492   -0,18   -0,04%
  • IDXHIDIV20 591   0,64   0,11%
  • IDX80 137   0,04   0,03%
  • IDXV30 143   0,27   0,19%
  • IDXQ30 164   0,00   0,00%

Pasar Kendaraan Dalam Negeri Lesu, Produsen Komponen Optimalkan Penjualan Ekspor


Jumat, 18 Oktober 2024 / 10:30 WIB
Pasar Kendaraan Dalam Negeri Lesu, Produsen Komponen Optimalkan Penjualan Ekspor
ILUSTRASI. BOGOR, 9/8 - EKSPOR MESIN. Seorang pekerja merakit mesin untuk pabrik motor dan mobil PT Astra Otoparts Tbk divisi Workshop for industrial equipment (Winteq) di Cibinong, Bogor, Jabar, Kamis (9/8). Para produsen komponen mencoba mencari peluang bisnis di pasar ekspor di tengah lesunya pasar kendaraan roda empat dalam negeri.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para produsen komponen mencoba mencari peluang bisnis di pasar ekspor di tengah lesunya pasar kendaraan roda empat di dalam negeri.

Hamdani Dzulkarnaen Salim, Ketua Umum Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) mengatakan, potensi ekspor komponen cukup terbuka seiring kebijakan moneter global yang berangsur-angsur mulai dilonggarkan. Hal ini ditandai oleh penurunan suku bunga acuan The Fed beberapa waktu lalu.

GIAMM juga menilai, penguatan kurs rupiah terhadap dollar AS akan memudahkan para produsen komponen dalam memenuhi kebutuhan impor bahan baku. Sebab, kondisi seperti ini membuat biaya impor bahan baku menjadi lebih terjangkau, sehingga pihak produsen tetap bisa menghasilkan produk komponen yang berdaya saing di pasar global.

“Tentu kami tetap berusaha memaksimalkan semua hal untuk mendorong ekspor,” kata Hamdani, Kamis (17/10).

Baca Juga: Kebijakan Uang Muka Kredit Kendaraan 0% Diperpanjang hingga Akhir 2025

Dia menambahkan, penjualan komponen di pasar domestik cukup menantang tahun ini, mengingat tren penjualan mobil baru mengalami perlambatan. Penurunan penjualan tersebut juga diikuti oleh penurunan produksi mobil baru yang membuat permintaan komponen otomotif di segmen Original Equipment Manufacturing (OEM) cenderung lesu.

Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional terkoreksi 16,2% year on year (yoy) menjadi 633.218 unit pada Januari-September 2024.

Para produsen komponen pun mencoba memaksimalkan penjualan di segmen aftermarket yang tidak berkaitan langsung dengan tren produksi mobil tahun ini. Segmen ini lebih berkaitan dengan populasi aktif mobil yang besar di Indonesia.

Lain hal dengan mobil, penjualan komponen OEM di pasar sepeda motor disebut GIAMM memiliki prospek yang lebih menjanjikan sepanjang tahun ini. Maklum, penjualan motor di Indonesia tetap tumbuh positif di saat kondisi ekonomi nasional belum stabil.

Data AISI menunjukkan, penjualan motor nasional naik 3,19% yoy menjadi 4.872.496 unit pada Januari-September 2024.

“Kami berusaha memaksimalkan efisiensi dan tetap meningkatkan produktivitas,” tandas dia.

Baca Juga: Pasar Kendaraan Dalam Negeri Lesu, Produsen Komponen Optimalkan Penjualan Ekspor

Selanjutnya: China's Q3 GDP Hits Weakest Pace Since Early 2023, Backs Calls for More Stimulus

Menarik Dibaca: IHSG Menguat 0,2% Pada Perdagangan Jumat Pagi (18/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×