kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.535.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.136   65,00   0,40%
  • IDX 7.083   2,81   0,04%
  • KOMPAS100 1.051   -4,20   -0,40%
  • LQ45 820   -5,73   -0,69%
  • ISSI 213   0,28   0,13%
  • IDX30 420   -4,57   -1,08%
  • IDXHIDIV20 500   -6,00   -1,18%
  • IDX80 120   -0,46   -0,38%
  • IDXV30 125   0,31   0,25%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Pasokan kulit sapi di bawah kebutuhan


Sabtu, 31 Januari 2015 / 20:45 WIB
Pasokan kulit sapi di bawah kebutuhan


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Asosiasi Penyamakkan Kulit Indonesia (APKI) mengeluhkan kesulitan bahan baku untuk produksi penyamakan. Pasokan kulit sapi, baik dari dalam negeri maupun impor di bawah kebutuhan industri kulit.

Susanto Haryono, Ketua APKI, mengatakan, industri penyamakkan kulit saat ini mengalami kesulitan bahan baku. Dalam hitungan asosiasi, sepanjang tahun ini kebutuhan bahan baku mencapai 20 juta ekor sapi.

Sedang industri dalam negeri hanya bisa memasok sekitar 5 juta ekor sapi saja. "Kami masih defisit bahan baku kulit dari 15 juta ekor sapi," ujar Susanto di kantor Kementerian Perindustrian, Jumat (30/1).

Impor kulit sapi pun belum bisa memenuhi kebutuhan bahan baku produsen karena pasokan dari luar negeri hanya memenuhi 20%-30% dari kebutuhan, atau setara dengan kulit dari 4 juta sapi- 6 juta sapi. Salah satu penyebab bahan baku impor sulit didapat, tutur Susanto, adalah kebijakan Kementerian Perdagangan untuk memilih impor daging sapi dibandingkan impor sapi utuh.

Harjanto, Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian mengatakan, persoalan bahan baku industri penyamakan kulit ini memang menjadi masalah antar kementerian. "Nanti akan coba kami komunikasikan dengan kementerian lain," ujar Harjanto.

Ia mengatakan, kebijakan hilirisasi industri kulit untuk diolah sangat penting dilakukan agar ada nilai tambah daripada sekadar menjual kulit sapi sebagai komoditas. Data Kementerian Perindustrian, ekspor kulit sapi sepanjang 2013 senilai US$ 200 juta.

Sedang nilai ekspor produk kulit olahan sebesar US$ 3 miliar. Sentra industri penyamakan kulit salah satunya berada di kawasan Sukaregang, Garut, Jawa Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×