kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Pelaku UMKM dan Kuliner Mengaku Tak Kena Dampak Signifikan dari Aksi Pengemudi Ojol


Rabu, 21 Mei 2025 / 17:45 WIB
Pelaku UMKM dan Kuliner Mengaku Tak Kena Dampak Signifikan dari Aksi Pengemudi Ojol
ILUSTRASI. Demonstrasi pengemudi ojek daring atau ojek online (ojol) di Jakarta, Selasa (20/5/2025).


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ribuan pengemudi ojek online, taksi online, dan kurir menggelar aksi demonstrasi dan off bid (mematikan aplikasi) secara serentak pada Selasa (20/5) lalu.

Tak hanya di Jakarta, aksi ini juga berlangsung di berbagai kota besar seperti Bandung, Semarang, dan Purwakarta.

Meski begitu, Asosiasi Pengusaha Kuliner Indonesia (Apkulindo) menyebut bahwa dampak aksi tersebut terhadap pelaku usaha kuliner relatif minim.

Baca Juga: Ojol Tak Lagi Sekadar Mitra? IDEAS Usul Status Pekerja Mandiri Terlindungi

Sekretaris Jenderal Apkulindo Redia mengatakan bahwa banyak mitra ojek online yang tetap aktif dan masih dapat melakukan layanan antar jemput pesanan selama aksi berlangsung.

“Dampaknya tidak begitu terasa, tipis ya. Menurut survei internal dengan rekan-rekan anggota Apkulindo, ternyata masih banyak kurir yang tetap beroperasi dan tidak ikut aksi,” ujar Redia kepada Kontan.co.id, Rabu (21/5).

Hal senada disampaikan Ketua Umum Asosiasi Industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (IUMKM) Indonesia atau Akumandiri, Hermawati Setyorinny.

Dari total sekitar 500.000 pelaku UMKM anggota Akumandiri secara nasional, tidak ada laporan yang menyebutkan gangguan akibat aksi demonstrasi ojol tersebut.

“Tidak ada laporan. Pelaku UMKM kemarin adem ayem saja. Mungkin karena cuma sehari, jadi tidak terlalu mengganggu aktivitas usaha,” kata Hermawati kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Mitra Ojol Bakal Aksi Lebih Besar Jika Menhub Tak Beri Keputusan hingga Akhir Mei Ini

Ia menilai, jumlah pengemudi ojol yang ikut off bid tidak sebanyak ekspektasi awal. Banyak mitra yang tetap menjalankan aktivitas seperti biasa sehingga layanan antar pesanan masih berjalan lancar.

“Kalau lihat di berita, katanya akan serentak, tapi kenyataannya banyak juga pengemudi ojol yang tetap bekerja. Jadi aktivitas masih bisa ter-cover. Kecuali kalau aplikasinya yang benar-benar dimatikan, mungkin baru terasa dampaknya,” imbuhnya.

Menurut pantauannya, meskipun aksi terjadi di sejumlah kota besar, layanan pengantaran oleh ojol untuk pelaku UMKM di wilayah Jawa, khususnya Jawa Tengah, masih berlangsung normal.

Hermawati mengakui bahwa banyak pelaku UMKM kini sangat bergantung pada layanan ojol untuk mengantarkan produk ke konsumen.

Baca Juga: Rapat dengan Komisi V, Mitra Ojol: Menurut Hitungan, Kami Rugi Rp 12.000 per 10 km

Oleh karena itu, ia berharap agar polemik antara pengemudi dan penyedia platform digital bisa segera menemukan solusi bersama.

“Pemerintah seharusnya turun tangan. Saya lihat beberapa anggota DPR dari berbagai partai juga sudah bersuara. Tapi semua kembali ke pemilik aplikasi. Negara harus mengundang mereka, beri peringatan, karena ini menyangkut rakyat kita,” tutup Hermawati.

Selanjutnya: Cuaca Besok (22/5), Kota Jogja dan Sekitarnya Kompak Hujan

Menarik Dibaca: Cuaca Besok (22/5), Kota Jogja dan Sekitarnya Kompak Hujan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×