Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pelemahan rupiah cukup menjadi momok bagi para pelaku industri. Tapi, sepertinya hal ini tidak berlaku bagi PT Jasamarga (Persero) Tbk. Manajemen memastikan, kondisi pelemahan rupiah tidak membuat biaya proyeknya membengkak.
"Tidak begitu terpengaruh, karena pengerjaan tol sebagian besar menggunakan material yang sudah bisa diproduksi didalam negeri," jelas Mohammad Sofyan, Sekretaris Perusahaan Jasamarga kepada KONTAN, (13/9).
Selain itu, tenaga ahli yang mengerjakan proyek emiten dengan kode saham JSMR di Bursa Efek Indonesia tersebut juga sepenuhnya sudah bisa dikerjakan oleh tenaga ahli dalam negeri. Jadi, risiko terhadap paparan kurs bisa semakin ditekan.
Pendapatan, sumber pendanaan, dan sebagian besar biaya operasional perseroan juga sudah menggunakan nominal rupiah. "Jadi, pengaruhnya tidak signifikan," imbuh Sofyan.
Catatan saja, setidaknya saat ini perseroan tengah melakukan pengerjaan jalan tol yang sedang dikejar penyelesaiannya. Satu proyek akan mulai dioperasikan pada kuartal III, dan satu lagi awal kuartal IV.
Adapun, dua ruas tol yang akan operasional pada akhir tahun ini adalah Tol Gempol-Pasuruan untuk Gempol-Rembang sepanjang 13,9 km, dan Tol Surabaya-Mojokerto ruas Krian-Mojokerto sepanjang 18,5 km.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News