Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II menepis kabar yang menyebutkan mitranya yakni Mitsui & Co Ltd mundur dari kerja sama pengoperasian terminal I di Pelabuhan Kalibaru. Hal tersebut ditegaskan oleh Richard Joost Lino, Direktur Utama Pelindo II.
Lino justru mengklaim bahwa pelabuhan baru yang merupakan calon penopang pelabuhan Tanjung Priok itu kini tengah gencar-gencarnya dikerjakan. “Itu tidak benar. Progres di lapangan bagus sekali,” tegas Lino kepada KONTAN, Senin (7/4).
Menurutnya saat ini pembangunan terminal I pelabuhan Kalibaru sudah hampir selesai 60% dari yang direncanakan. Bahkan guna membuktikan ucapannya tersebut besok (Selasa, 8 April) ia mengaku akan mengiklankan perkembangan pembangunan proyek tersebut di surat kabar nasional. Diharapkan semua pihak dapat mengetahuinya dengan jelas.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi di tempat terpisah, Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan malah meminta jika memang hal itu terjadi seharusnya perusahaan pelat merah itu segera melaporkan pada dirinya. “Laporkanlah sama saya, saya regulatornya,” kata Mangindaan.
Pelindo II dan Mitsui & Co Lt resmi meneken perjanjian kerja sama pengelolaan terminal I Kalibaru pada akhir Februari lalu. Kesepakatakan itu nantinya akan ditindaklanjuti dengan pembentukan anak usaha baru yang permodalannya ditanggung Mitsui.
Perusahaan asal Jepang ini siap menanggung modal untuk pengoperasian pelabuhan Kalibaru yang besarnya mencapai Rp 3 triliun sampai Rp 3,5 triliun.
Mitsui sendiri terpilih sebagai pemenang tender operator Terminal I Pelabuhan Kalibaru setelah menyingkirkan dua pesaingnya, yakni MEC Group dan Maersk Line.
Sekadar catatan, tahap pembangunan pelabuhan Kalibaru sendiri sudah dimulai sejak 22 Maret 2013. Proyek pembangunan besar ini diperkirakan menghabiskan dana investasi US$ 2,47 miliar atau Rp 22,66 triliun.
Untuk tahap pertama, Pelindo II akan membangun tiga terminal peti kemas dengan kapasitas 4,5 juta TEUs dan dua terminal bahan bakar minyak (BBM) dan gas berkapasitas 9 juta ton per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News