kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.074.000   -12.000   -0,58%
  • USD/IDR 16.499   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.699   70,40   0,92%
  • KOMPAS100 1.077   10,50   0,99%
  • LQ45 782   12,20   1,58%
  • ISSI 264   0,53   0,20%
  • IDX30 406   6,07   1,52%
  • IDXHIDIV20 472   4,64   0,99%
  • IDX80 119   1,25   1,07%
  • IDXV30 129   -1,04   -0,80%
  • IDXQ30 132   1,79   1,38%

Pemerintah Wacanakan Insentif PHEV, Apakah BYD Minat?


Kamis, 22 Mei 2025 / 17:06 WIB
Pemerintah Wacanakan Insentif PHEV, Apakah BYD Minat?
ILUSTRASI. Wacana pemerintah untuk memberikan insentif tambahan khusus bagi kendaraan PHEV membuka peluang baru bagi para produsen otomotif, termasuk BYD. ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wacana pemerintah untuk memberikan insentif tambahan khusus bagi kendaraan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) membuka peluang baru bagi para produsen otomotif, termasuk BYD. 

Dikenal sebagai pemain besar dalam kendaraan listrik berbasis baterai (BEV), BYD juga memiliki lini produk PHEV yang kuat di pasar global. Lalu, apakah produsen asal Tiongkok ini akan menghadirkan PHEV ke pasar Indonesia?

Menanggapi hal ini, Kepala Divisi Marketing dan PR BYD Indonesia, Luther Pandjaitan menyampaikan bahwa secara strategis BYD siap dengan teknologi PHEV. Namun, keputusan untuk meluncurkannya di pasar domestik tetap akan bergantung pada arah kebijakan pemerintah.

Baca Juga: Insentif Mobil Listrik CBU Berakhir Akhir 2025, Begini Rencana BYD Selanjutnya

“Ya, secara strategi bisnis itu bagus sekali. Tapi saat ini pemerintah sedang fokus ke EV murni. Kita ikut pemerintah. Pada intinya BYD juga pemain utama di industri PHEV, dan produknya ada. Kita tunggu arah kebijakannya seperti apa,” ujar Luther di di Kuta, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Rabu (21/5)

Ia menekankan pentingnya kepastian kebijakan dan perlakuan fiskal yang adil dalam mendorong adopsi teknologi otomotif baru. “Yang penting produk kami tidak hanya bagus, tapi juga harus bisa bersaing secara harga. Jangan sampai kami kalah karena struktur pajaknya tidak fair,” lanjutnya.

Saat ini, BYD memiliki sejumlah model PHEV populer di pasar global, seperti BYD Tang, Chazor, Sealion 6, dan Shark. Bahkan, perusahaan telah mendaftarkan beberapa model PHEV di Indonesia, seperti Denza D9 dan DX9 versi PHEV. Namun, pendaftaran ini masih bersifat antisipatif dan belum menjadi sinyal pasti akan peluncuran.

Baca Juga: BYD Geser Toyota, Menjadi Merek Mobil Terpopuler di Singapura pada 2025

“Sebenarnya ini bagian dari pembelajaran. Produk yang ada secara global juga didaftarkan di Indonesia, agar saat diperlukan tidak terkendala administrasi. Belum tentu untuk dijual, tapi kami siapkan dulu,” jelas Luther.

Sebagai informasi, pemerintah tengah mengevaluasi efektivitas insentif fiskal untuk mobil listrik berbasis baterai (BEV), karena penjualannya masih tergolong rendah. 

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin, Mahardi Tunggul Wicaksono, menyebut kemungkinan insentif dapat dialihkan sebagian ke segmen lain seperti PHEV dan HEV, dengan tetap mempertimbangkan level emisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×