Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
Kepala Bidang Media Forum Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa menambahkan, pembentukan subholding berpotensi menimbulkan persaingan bisnis antar anak perusahaan. Apalagi, lini bisnis yang masuk dalam subholding merupakan inti bisnis Pertamina.
"Patut diduga pembentukan sub holding anak usaha inilah yang jadi tujuan sebenarnya dari perubahan organisasi Pertamina karena dengan terbentuknya suholding terbukalah peluang perusahaan untuk melantai di bursa," ujar Marcellus.
Dia melanjutkan, berbanding terbalik dengan sejarah Pertamina, para pendahulu mengupayakan untuk menasionalisasi aset-aset asing yang ada di Indonesia saat awal mula.
Baca Juga: Langkah IPO Pertamina timbulkan kekhawatiran soal BBM satu harga
Di sisi lain, Pengamat Politik Rocky Gerung mengibaratkan langkah IPO Pertamina seperti upaya menjual organ tubuh. Di mana hanya organ tubuh yang penting yang akan diincar.
"Ini soal filosofi negara yaitu hasilkan keadilan bukan sekedar kesejahteraan, kalau pakai prinsip kesejahteraan yang laku itu jantung, ginjal, paru, yang gak laku itu usus besar," ungkap Rocky.
Ia menambahkan, tugas BUMN adalah untuk keadilan masyarakat. BUMN haruslah mendatangi yang tersisih. "Tidak boleh satu organ pun yang dipreteli, di transplantasi boleh lah untuk membantu," pungkas Rocky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News