Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Sejumlah pengembang kawasan industri optimistis bisa mengantongi penjualan lahan industri yang lebih besar sepanjang tahun ini. Sejak kuartal I-2015, para pebisnis ini merasakan adanya lonjakan permintaan.
Lihat saja PT Modernland Realty Tbk yang mematok target penjualan di kawasan industri Modern Cikande di Serang seluas 145 hektare (ha), atau melonjak 45% dari realisasi penjualan tahun lalu seluas 100 ha.
Menurut Hubungan Investor Modernland Cuncun Wijaya, pendorongnya bukan semata karena banyak investor baru merealisasikan ekspansinya tahun ini. "Penyebabnya karena pendapatan per kapita Indonesia masih tumbuh positif. Hal ini berpengaruh pada foreign direct investment," paparnya kepada KONTAN, Selasa (14/4).
Tidak heran, sebagian besar investor yang membeli lahan di Modern Cikande adalah investor yang sudah membeli lahan tahun lalu. Mereka menambah lahan untuk kepentingan perluasan pabrik.
Apalagi, tak lama lagi kawasan ini segera memiliki akses jalan tol langsung, karena sedang dibangun gerbang tol di jalan tol Jakarta-Merak KM 52 menuju lokasi Modern Cikande. Kalau tidak ada halangan, gerbang tol sudah bisa dibuka akhir tahun ini.
Dari catatan KONTAN, Modern Cikande masih memiliki cadangan lahan atau landbank sekitar 300 ha. Modernland juga berniat memperluas lahan seluas 500 ha lagi.
Selain Modernland, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) juga percaya diri penjualan lahan industri Delta Silicon di Cikarang Bekasi tumbuh 67% dari 30 ha tahun lalu, menjadi 50 ha. "Penjualan tumbuh karena ada pengembangan kawasan baru," ujar Presiden Direktur Lippo Cikarang Meow Chong Loh. Sayang, dia tidak menyebut sisa lahan yang ada di kawasan industrinya.
Asal tahu, Lippo Cikarang baru meluncurkan kawasan baru yaitu Orange Country. Kawasan seluas 322 ha ini meliputi lahan industri, residensial, serta pusat bisnis.
Menurut riset konsultan properti Colliers International, penjualan lahan industri di Jakarta dan sekitarnya selama kuartal I-2015 mencapai 82,16 ha. Angka itu setara dengan 26,1% dari total penjualan tahun lalu yaitu 440,2 ha.
Kawasan industri yang membukukan penjualan paling besar sepanjang tiga bulan pertama tahun ini adalah Modern Cikande yakni mencapai 30 ha–35 ha. Kemudian menyusul Kawasan Industri Delta Silicon seluas 15 ha–20 ha dan Krakatau Industrial Estate Cilegon, anak perusahaan PT Karakatau Steel Tbk seluas hampir 10 ha (Lihat tabel).
Adapun harga jual lahan industri tercatat paling mahal di Bekasi, yaitu rata-rata US$ 225,5 per meter persegi (m²). Sementara lokasi yang harga lahan industrinya masih terjangkau adalah Serang yaitu rata-rata US$ 132,8 per m².
Masih menurut Colliers, motor utama penjualan lahan kawasan industri tahun ini bukan lagi oleh industri otomotif. Adapun selama kuartal I-2015, sektor industri yang paling aktif mencari lahan industri justru dari manufaktur barang konsumen yang mendominasi 27,9% transaksi, diikuti oleh logistik sebanyak 21,64% serta makanan dan minuman sebanyak 13,6%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News