Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), emiten produsen air minum dalam kemasan (AMDK), mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I-2025.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025, CLEO membukukan penjualan sebesar Rp 1,37 triliun, tumbuh 5,4% secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan Rp 1,30 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
CEO CLEO, Melisa Patricia mengatakan pertumbuhan penjualan tersebut terutama didorong oleh segmen botol, yang berkontribusi 55% terhadap total penjualan bersih CLEO.
“Kontribusi segmen botol naik 7% dibandingkan tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh adanya kegiatan di luar ruangan seperti meeting, festival musik, dan lainnya, yang mendorong volume penjualan,” ujarnya kepada Kontan, Minggu (10/8).
Baca Juga: Penjualan Retail Mobil Juli 2025 Naik Tipis Meski Ada GIIAS, Ini Penjelasan Gaikindo
Meski berhasil mencatat pertumbuhan penjualan, laba bersih tahun berjalan CLEO pada semester I-2025 tercatat sebesar Rp 206,6 miliar, turun 8,18% dari Rp 225 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Menurut Melisa, menilai capaian tersebut tetap mencerminkan performa bisnis yang solid di tengah industri yang sedang memasuki fase normalisasi pertumbuhan.
“Pasar AMDK saat ini mengalami persaingan yang semakin ketat. Konsumen memiliki lebih banyak pilihan, dan keputusan pembelian kini semakin dipengaruhi oleh kualitas, harga, dan nilai tambah produk,” jelas Melisa.
Melisa menambahkan, pergeseran perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh kesadaran gaya hidup sehat dan isu keberlanjutan lingkungan. Isu keamanan kemasan seperti bebas BPA (Bisphenol A) menjadi perhatian utama pembeli.
Menjawab tren ini, CLEO memproduksi air murni berkualitas tinggi yang diproses dengan teknologi nano filter menggunakan hyper membrane filter 0,0001 mikron dan dikemas menggunakan galon serta botol bebas BPA yang dapat didaur ulang.
Untuk memperkuat penjualan, CLEO mengedepankan strategi perluasan jangkauan pasar melalui ekspansi pabrik dan distribusi.
Saat ini, CLEO mengoperasikan 32 pabrik dan sedang membangun tiga fasilitas baru di Palu, Pontianak, dan Pekanbaru, sehingga total fasilitas produksi akan bertambah menjadi 35 unit.
“Fokus kami adalah mendekatkan produk kepada pelanggan melalui coverage yang lebih luas dan efisiensi biaya distribusi,” kata Melisa.
Dari sisi inovasi produk, Melisa mengatakan bahwa CLEO menawarkan beragam varian, baik dari segi kemasan maupun ukuran.
Hal ini menjadikan CLEO sebagai salah satu perusahaan AMDK dengan variasi produk terbanyak, sehingga lebih mudah menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat dan segmen pasar tertentu.
Dengan strategi tersebut, CLEO optimistis dapat menjaga tren pertumbuhan penjualan hingga akhir 2025.
Selain itu, penguatan jaringan distribusi melalui PT Sentralsari Primasentosa (SPS), anak perusahaan CLEO di bidang distribusi, diharapkan membuat proses pengiriman lebih efisien sekaligus memperluas jangkauan pasar secara nasional.
Baca Juga: Setoran PNBP Sektor ESDM per Juni 2025 Sentuh 54,5% Senilai Rp138,8 Triliun
Selanjutnya: 8 Manfaat Makan Buah Melon bagi Kesehatan Tubuh, Bantu Kontrol Gula Darah
Menarik Dibaca: 8 Manfaat Makan Buah Melon bagi Kesehatan Tubuh, Bantu Kontrol Gula Darah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News