Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Sepanjang Januari-Oktober 2023, realisasi penyaluran Pertalite mencapai 24,8 juta kiloliter. Jumlah tersebut, setara 76,4% dari kuota penyaluran Pertalite yang ditetapkan tahun ini.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengatakan bahwa penyaluran Pertalite hingga Oktober 2023 masih sejalan dengan kuota tahun 2023.
“Pertalite masih sangat aman. (Kuota) Masih sangat cukup,” ujar Irto kepada Kontan.co.id, Rabu (22/11).
Baca Juga: Produksi Hulu Migas Pertamina di Luar Negeri Tumbuh
Seperti diketahui, kuota Pertalite pada tahun ini ditetapkan sebesar 32,56 juta kl. Jumlah tersebut lebih besar dibanding konsumsi Pertalite tahun 2022 yang berjumlah 29,34 juta kl.
Sebelumnya, Pertamina dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI menyampaikan, upaya pengendalian konsumsi Pertalite lewat skema Pilot Project Full Cycle JBKP Pertalite di 41 kota/kab dan dan QR Code berhasil menghemat konsumsi mencapai 1,7 juta kl.
Berbeda dengan Pertalite, penyaluran solar subsidi diproyeksi melebihi kuota. Berdasarkan realisasi 2022 sebesar 17,5 juta KL, penyaluran solar subsidi tahun 2023 diprognosakan akan naik 12,1% menjadi 19,6 juta KL tanpa adanya upaya pengendalian dan tidak dilaksanakan program Subsidi Tepat BBM.
Sejatinya, dengan selesainya program atau proses pendaftaran QR code di Juli 2023 dan mulai berlaku di Agustus dan juga upaya penghematan dan pengendalian penyaluran solar subsidi oleh Pertamina, prognosa penyaluran solar subsidi diproyeksi turun dari semula 19,6 juta KL menjadi 18,3 juta Kl.
Baca Juga: Pertamina Prediksi Kuota Pertalite Cukup Sampai Akhir Tahun
Kendati demikian, kuota solar subsidi yang ditetapkan sebesar 16,8 juta kl tetap diproyeksikan tidak mencukupi kebutuhan.
Itulah sebabnya, usulan penyesuaian mengemuka. Berdasarkan usulan kuota dari Kementerian ESDM, dibutuhkan tambahan kuota Solar Subsidi sebanyak 1,2 juta kl.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News