kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.564.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 16.305   -35,00   -0,22%
  • IDX 7.080   122,90   1,77%
  • KOMPAS100 1.053   23,69   2,30%
  • LQ45 827   25,88   3,23%
  • ISSI 213   1,79   0,85%
  • IDX30 425   13,62   3,31%
  • IDXHIDIV20 508   17,23   3,51%
  • IDX80 120   2,84   2,41%
  • IDXV30 124   2,46   2,02%
  • IDXQ30 140   4,41   3,25%

Peran Hotel Indonesia Natour di holding hotel dan pariwasata BUMN


Minggu, 05 September 2021 / 10:35 WIB
Peran Hotel Indonesia Natour di holding hotel dan pariwasata BUMN
ILUSTRASI. Petugas merapikan kamar di Hotel Inna Muara Padang, Sumatera Barat, Rabu (3/3/2021).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

Tak hanya masuk ke holding hotel BUMN, HIN juga bakal berperan dalam holding pariwisata dan pendukung. Edwin Hidayat  membeberkan, ada empat sub-klaster dalam holding pariwisata BUMN, yakni klaster airlines, klaster airport, klaster pariwisata, serta klaster aviasi services dan kargo.

Selain sebagai hotel operator, di sini HIN juga akan berperan sebagai demand management dan market penetration, termasuk penyediaan paket pariwisata. "Jadi dia yang akan melakukan fungsi integrasi dalam ekosistem pariwisata. Jadi nanti kerjasama dengan airline, airport, destinasi dan lainnya. Bundling produk, itu vehicle-nya holding adalah HIN," terang Edwin.

Iswandi pun menyambut baik keterlibatan HIN dalam holding pariwisata dan pendukung ini. Menurutnya, dengan keanggotaan di holding pariwisata, HIN akan menegaskan posisi di hospitality industry.

Tak hanya sebagai operator hotel, namun HIN juga berperan sebagai travel managemenet termasuk menyiapkan paket bundling wisata untuk turis domestik dan manca negara. Menurut Iswandi, hal ini akan berdampak positif sebagai bagian dari transformasi perusahaan dan diversifikasi bisnis.

Baca Juga: 11 Hotel Inna Group Dulu Milik BUMN Sekarang Milik Anak BUMN, Simak Konsekuensinya!

"Tentunya ini akan memperbesar lingkup HIN, bahwa HIN tidak hanya sebatas hotel, tapi sekarang sudah diversifikasi produknya ke industri hospitality lainnya," tutur Iswandi.

Dengan ini, sumber pendapatan (revenue stream) HIN pun bakal semakin mengucur. Baik dari operasional bisnis yang semakin luas, maupun dari dividen atas kepemilikan sahamnya. "Bisa dapat dari Wika Realty karena punya saham. Dapat dari HIG karena mayoritas, dan dari travel management karena dari produk kan ada margin," pungkas Iswandi.

Adapun, Holding Pariwisata dan Pendukung ini akan dipimpin oleh PT Survey Udara Nasional (Persero) atau Penas, yang sudah berubah nama menjadi PT Aviasi Pariwisata Indonesia. Holding ini beranggotakan tujuh perusahaan, yakni Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, HIN, PT Garuda Indonesia Tbk, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero), PT Sarinah (Persero) dan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero).

Selanjutnya: WIKA menyuntik modal Rp 775 miliar ke Wika Realty untuk akuisisi hotel BUMN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×