Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto
Selain itu meningkatkan sinergi dengan pihak terkait mulai dari pelaku usaha, masyarakat, kementerian dan lembaga lain, pemerintah daerah, layanan logistik, lembaga pembiayaan dan media, mengoptimalisasi pendataan dan pembinaan pelaku usaha dengan menyusun big data dan pertukaran data dengan para stakeholders, serta membina pelaku usaha dengan mengutamakan sinergi dan solusi, serta yang meningkatkan intensitas penyampaian informasi.
Dengan penerapan manajemen logistik yang baik diharapkan akan meningkatkan ekspor di Papua Barat. Salah satu upaya mewujudkan hal tersebut maka dilakukan ekspor perdana pada hari Rabu tanggal 7 April 2021 yang dilakukan oleh PT Bintang Megah Jaya Papua (BMJP) dengan komoditi barang berupa Ikan Tenggiri segar dan Ikan Kerapu segar dengan tujuan Singapura. Jumlah barang yang di ekspor kurang lebih satu ton.
Baca Juga: Siap tampung smelter Freeport, IWIP bangun industri bahan baku baterai di Weda Bay
Berdasarkan data, kegiatan ekspor di wilayah Papua yang dilayani oleh Bea Cukai Sorong meningkat dari tahun ke tahun. Di tahun 2018, terdapat 1 eksportir dengan 19 dokumen pemberitahuan ekspor barang dan jumlah devisa mencapai US$ 2,63 juta.
Kemudian di tahun 2019 terdapat 3 eksportir dengan 107 dokumen PEB dan jumlah devisa US$ 3,4 juta. Lalu, di tahun 2020 terdapat 8 eksportir dengan 267 dokumen PEB dan jumlah devisa mencapai US$ 5,24 juta. Terakhir, dan hingga Maret 2021 terdapat 7 eksportir dengan 110 dokumen PEB dan devisa mencapai US$ 1,69 juta.
Papua Logistic Ecosystem ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam melakukan penataan logistik khususnya di wilayah Papua. Sebagai salah satu program Pemulihan Ekonomi Nasional, Kanwil Khusus Bea Cukai Papua berharap sinergi dari instansi lainnya untuk dapat menyukseskan program ini demi terciptanya peningkatan dan pemulihan perekonomian di Papua dan di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News