Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) menilai percepatan pencapaian target energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia membutuhkan terobosan melalui penyelenggaraan tender pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) skala besar.
Ketua Umum AESI Mada Ayu Habsari menyampaikan, salah satu hambatan dalam menggenjot kapasitas EBT terletak pada belum dibukanya tender PLTS dalam skala yang signifikan. Padahal, teknologi surya dinilai mampu memberikan kontribusi besar terhadap bauran energi.
"(Usulan) agar dibuatkan planning atas tender PLTS dengan besaran yang cukup signifikan, kemudian kita atur jadwal commercial operation date (COD) sehingga punya cukup waktu utk membuat program berjalan," kata Mada kepada Kontan, Selasa (23/9/2025).
Baca Juga: Bauran EBT Sentuh 16% per September 2025, Transisi Energi Masih Penuh Tantangan
Seperti diketahui, capaian bauran EBT di Indonesia perlahan menunjukkan progres. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, porsi EBT per awal September 2025 telah menembus angka 16%, naik dari posisi awal tahun di kisaran 14%–15%.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyebut peningkatan bauran tersebut didorong tambahan kapasitas 876,5 megawatt (MW) dari sejumlah pembangkit hijau yang beroperasi sepanjang Semester I-2025.
Dari jumlah itu, PLTS menyumbang 233,3 MW, menempati posisi kedua setelah PLTA sebesar 500,2 MW.
Adapun target pemerintah dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) adalah mendorong bauran EBT hingga 23% pada 2030.
AESI menegaskan, keberhasilan mencapai target itu sangat bergantung pada keberanian membuka tender energi surya yang signifikan.
Baca Juga: Menilik Potensi Danantara Masuk Dalam Pendanaan Pembangkit EBT di RUPTL 2025-2034
Selanjutnya: Produk Makanan Ringan Indonesia Raup Potensi Transaksi Rp 35,30 Miliar di Dubai
Menarik Dibaca: 4 Tips Rumah Tetap Aman Saat Staycation ala AZKO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News