Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) mengusulkan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) melalui anak usahanya, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) dapat menyuplai konsentrat tembaga yang diproduksi ke smelter tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI).
Menurut Ketua Umum Perhapi Sudirman Widhy, saat ini Freeport tengah kekurangan pasokan bahan baku untuk smelternya akibat insiden longsor pada tambang Grasberg Block Cave (GBC) yang berada di Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada 8 September 2025 lalu.
"Kami melihat alangkah baiknya jika ada kesepakatan antara Freeport dan Amman untuk menyuplai produksi bijih tembaga dari Amman Minerals ke smelter Freeport yang juga memerlukan supply dari pihak lain," ungkap Sudirman, Minggu (02/11/2025).
Meski begitu, Sudirman bilang, kesepakatan antara kedua perusahaan tetap harus didasarkan pada Kerjasama B2B (Business-to-Business) yang adil.
Baca Juga: Amman Mineral (AMMN) Peroleh Rekomendasi Ekspor Konsentrat Tembaga Hingga April 2026
"Tentunya kesepakatan tersebut tetap harus didasarkan atas kondisi bisnis yang wajar dan fair untuk kedua belah pihak. Seperti misalnya penentuan harga yang disepakati, term and condition yang juga harus disepakati," tambah dia.
Usul kerjasama ini menyusul diberikannya relaksasi ekspor konsentrat tembaga Amman melalui anak usahanya PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sebesar 480.000 metrik ton kering (dmt), yang berlaku selama enam bulan mulai 31 Oktober 2025, dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Baca Juga: Amman Mineral (AMMN) Dapat Relaksasi Ekspor Konsentrat Tembaga hingga 400.000 Ton
Langkah relaksasi ekspor kepada Amman, mengikuti jejak yang terlebih dahulu dilakukan oleh PTFI yang juga diberikan relaksasi ekspor akibat kebakaran di smelter pada 14 Oktober 2024 lalu, dan berakhir izinnya pada 16 September 2025.
"Memang ada hal yang cukup menarik dari kasus yang terjadi pada Freeport dan Amman Mineral ini. Freeport Indonesia saat ini produksi konsentrat tembaganya anjlok sebagai akibat dihentikannya operasional tambang. Di sisi lain, PT Amman Minerals menghadapi permasalahan dengan rusaknya smelter mereka yang juga telah dibuktikan melalui proses investigasi," jelas Sudirman.
Baca Juga: Kementerian ESDM Berikan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Amman Mineral Selama 6 Bulan
Selanjutnya: Banjir Impor jadi Biang Kerok Industri Tekstil, Ini Kata Kemenperin & Asosiasi
Menarik Dibaca: 7.500 Pelari Ramaikan PLN Electric Run 2025, Kurangi Emisi dari Setiap Langkah Lari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













