Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Suksesnya program BBM Satu Harga tidak terlepas dari dukungan pemerintah daerah dan mitra Pertamina yang membantu percepatan program tersebut.
Menurut Fajriyah, pada tahun ini sebanyak 8 lembaga penyalur telah beroperasi yang tersebar di wilayah Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua. Sedangkan 61 titik dalam proses pembangunan dan sisanya dalam proses perijinan.
Mewakili BPH Migas Joko Kristiadi menyampaikan bahwa pembangunan SPBU Kompak di wilayah 3T bukan merupakan hal yang mudah. Ini mengingat lokasi geografis dan ongkos angkut yang tinggi, sehingga perlu dipastikan tepat sasaran peruntukannya.
"BPH Migas telah menetapkan kuota Jenis BBM Tertentu (JBT) untuk Kabupaten Nias Barat tahun 2020 adalah sebesar 170.000 liter untuk minyak tanah, dan sebanyak 908.000 liter produk Biosolar. Sedangkan kuota Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Premium tahun 2020 ditetapkan sebesar 2,6 juta liter," ungkap Joko.
Baca Juga: Potensi penurunan harga BBM non subsidi sulit terjadi dalam waktu dekat
Kuota BBM tersebut disalurkan oleh Pertamina melalui 15 lembaga penyalur yang berada di pulau Nias yang mana 6 di antaranya merupakan SPBU Kompak. Sebanyak 2 SPBU Kompak berada di Nias Selatan, 1 SPBU Kompak di Nias Barat, sedangkan 3 SPBU Kompak lainnya di Kabupaten Nias.
Bupati Nias Barat Faduhusi Daely menuturkan arti penting keberadaan BBM satu harga di Nias Barat.
"Kami berharap dengan terbangunnya SPBU Kompak di Kecamatan Mandrehe akan memberikan manfaat yang optimal kepada masyarakat di sini dan dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Nias Barat secara umum," pungkas dia.
Selanjutnya: Pertamina tabur beragam promo di bulan September, ini rinciannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News