kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.282.000   -45.000   -1,93%
  • USD/IDR 16.615   -10,00   -0,06%
  • IDX 8.093   -24,52   -0,30%
  • KOMPAS100 1.125   -4,40   -0,39%
  • LQ45 823   -1,92   -0,23%
  • ISSI 283   -0,49   -0,17%
  • IDX30 433   -0,40   -0,09%
  • IDXHIDIV20 498   -2,95   -0,59%
  • IDX80 126   0,00   0,00%
  • IDXV30 136   -0,02   -0,01%
  • IDXQ30 139   -0,09   -0,06%

Perpadi: Harga gabah naik karena saat ini memasuki masa panen kemarau


Rabu, 29 Agustus 2018 / 22:55 WIB
Perpadi: Harga gabah naik karena saat ini memasuki masa panen kemarau
ILUSTRASI. Ketua Perpadi Sutarto Alimoeso


Reporter: Annisa Maulida | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) mengatakan harga gabah naik karena saat ini sudah memasuki masa panen kemarau atau panen kedua.

Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso, mengatakan bahwa harga gabah di pulau Jawa saat ini sudah naik sekitar Rp 5.300 per kg. "Kenaikan tersebut disebabkan karena sekarang memasuki masa panen kedua dan gabah yang dihasilkan berkualitas lebih baik dari pada masa panen sebelumnya," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (29/8).

Penentuan harga beras ditentukan berdasarkan harga saat keluar dari penggilingan. Untuk harga beras di tingkat medium saat ini sekitar Rp 9.450 per kg dan saat di penggilingan harga dibawah Rp 9.000.

"Sedangkan untuk beras kelas premium di pulau Jawa sekitar Rp 12.800 dan sampai saat ini penggilingan masih sanggup untuk mencapai harga tersebut," ujar Sutarto.

Sutarto menjelaskan, beras di penggilingan saat ini belum bisa dikatakan stabil karena harga gabah naik ataupun belum bisa dikatakan naik secara signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×