kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.568.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   -90,00   -0,56%
  • IDX 7.017   -71,99   -1,02%
  • KOMPAS100 1.040   -10,68   -1,02%
  • LQ45 811   -9,46   -1,15%
  • ISSI 212   -0,48   -0,23%
  • IDX30 416   -5,22   -1,24%
  • IDXHIDIV20 497   -6,62   -1,31%
  • IDX80 119   -1,44   -1,20%
  • IDXV30 123   -0,58   -0,47%
  • IDXQ30 137   -1,93   -1,39%

Persaingan Mobil Listrik dan Hybrid Makin Ketat, Siapa Unggul?


Senin, 13 Januari 2025 / 21:53 WIB
Persaingan Mobil Listrik dan Hybrid Makin Ketat, Siapa Unggul?
ILUSTRASI. Mobil listrik di pameran otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week 2024, ICE BSD, Tangerang, Banten, SRabu (27/11). KONTAN/Carolus Agus Waluyo/27/11/2024.


Reporter: Dimas Andi, Filemon Agung | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan pasar kendaraan ramah lingkungan nasional semakin ketat. Sejauh ini, mobil hybrid tampak masih mendominasi segmen pasar ini dan mengungguli mobil listrik dari sisi volume penjualan.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil hybrid nasional mencapai 56.812 unit sepanjang 2024. Angka ini tumbuh 4,86% year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, penjualan mobil listrik nasional tercatat sebanyak 42.889 unit hingga akhir 2024. Walau begitu, pertumbuhan penjualan mobl listrik cukup pesat yakni 151,53% YoY dibandingkan tahun lalu.

Grup Astra melalui PT Toyota Astra Motor (TAM) menjadi pendorong utama penjualan mobil hybrid nasional. Hingga Desember 2024, Toyota membukukan penjualan wholesales mobil hybrid sebanyak 35.239 unit. Adapun Kijang Innova Zenix HEV jadi andalan bagi Toyota di segmen ini dengan capaian penjualan sebanyak 26.470 unit.

Marketing Director Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy mengatakan, pihaknya siap untuk mengerek penjualan mobil hybrid pada 2025 seiring adanya insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk produk tersebut sebesar 3%.

Baca Juga: Persaingan Ketat Mobil Listrik vs Hybrid, Cermati Untung Ruginya

Toyota masih menanti detail kebijakan fiskal tersebut. Berdasarkan kalkulasi yang ada, keberadaan insentif dapat menekan harga jual mobil hybrid Toyota. Alhasil, mobil hybrid Toyota akan semakin kompetitif di pasar.

"Besar harapan kami insentif ini dapat segera diberlakukan agar dapat meningkatkan pasar mobil hyrbrid," ujar Anton, Senin (13/5).

Sementara itu, sejumlah pabrikan mobil listrik siap meningkatkan penjualannya pada 2025 sekaligus bersaing dengan mobil hybrid. Industri mobil listrik sendiri kembali mendapat kucuran insentif fiskal, salah satunya adalah pembebasan PPnBM untuk penjualan mobil listrik impor dan hasil rakitan lokal.

Agen Pemegang Merek (APM) otomotif asal China, Wuling Motors berharap bisa meraih penjualan mobil listrik yang lebih baik dibandingkan tahun 2024 lalu. Kala itu, Wuling meraih penjualan wholesales mobil listrik sebanyak 13.117 unit.

"Tahun ini kami masih yakin dengan Wuling EV ABC Stories (Air ev, BinguoEV, Cloud EV) yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan mobilitas ramah lingkungan," ungkap PR Manager Wuling Motor Brian Gomgom, Senin (13/1).

Baca Juga: Ada Insentif PPnBM untuk Mobil Listrik di 2025, Mandiri Utama Finance Sambut Baik

Pabrikan asal China lainnya, PT Neta Auto Indonesia membidik penjualan mobil listrik sebanyak lebih dari 4.000 unit pada 2025. Untuk itu, Neta akan kembali agresif menambah dealer baru hingga 30 dealer pada tahun ini.

Di samping itu, Neta juga siap menghadirkan mobil listrik baru di segmen Mid dan Low SUV pada tahun ini. "Kami akan terus melakukan studi kelayakan terkait kendaraan yang telah tersedia saat in untuk dapat dibawa ke Indonesia," kata Frietz Roboth, Brand PR & Digital Senior Manager Neta Auto Indonesia, Senin (13/1).

Dihubungi terpisah, Pengamat Otomotif sekaligus Akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan, mobil listrik dan mobil hybrid memiliki plus-minus yang dapat jadi pertimbangan bagi para konsumen.

Mobil listrik dipandang sebagai solusi tepat untuk upaya pengurangan pengurangan emisi sektor transportasi. Kendaraan ini juga memiliki biaya operasional yang rendah.

Baca Juga: Menanti Kejelasan Kebijakan Subsidi untuk Sepeda Motor Listrik

Namun, harga jual yang relatif mahal bagi sebagian model mobil listrik membuat beberapa konsumen ragu. "Jarak tempuh mobil listrik juga relatif terbatas, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat," tutur dia, Senin (13/1).

Sementara itu, mobil hybrid mampu menawarkan solusi efisiensi bahan bakar dan rendah emisi karbon. Mobil ini juga punya keunggulan berupa kemampuan menempuh jarak lebih jauh dibandingkan mobil listrik.

"Harga mobil hybrid umumnya lebih terjangkau dibandingkan mobil listrik, namun lebih mahal dibandingkan mobil konvensional. Biaya perawatan juga tinggi karena jumlah komponennya jauh lebih banyak," ungkap dia. 

Selanjutnya: Wall Street Melemah pada Senin (13/1), Laju Penurunan Suku Bunga Diramal Melambat

Menarik Dibaca: Daerah Ini Hujan Seharian, Simak Proyeksi Cuaca Besok (14/1) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×