kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Harap Danantara Berinvestasi di Proyek Panas Bumi


Kamis, 27 Maret 2025 / 15:08 WIB
Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Harap Danantara Berinvestasi di Proyek Panas Bumi
ILUSTRASI. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) berkomitmen memastikan ketersediaan pasokan energi dan kelancaran operasional Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) selama periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE berharap proyek-proyek pembangkit panas bumi dapat dilirik oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. 

Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, mengatakan pada dasarnya PGE telah memiliki sejumlah proyek panas bumi yang menjanjikan bagi investor, termasuk Danantara. Apalagi, PGE bergerak di sektor industri energi terbarukan yang permintaannya akan terus meningkat seiring tuntutan transisi energi.

“Pada dasarnya Danantara ingin mencari investasi yang bagus. Proyek-proyek kami sendiri memiliki fundamental yang sangat bagus,” ujar dia dalam media gathering, Rabu (26/3).

Baca Juga: Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Batal Akuisisi Dua Aset Panas Bumi, Ini Alasannya

Dia menambahkan, sebelumnya proyek-proyek panas bumi termasuk dalam kategori proyek berisiko tinggi, lantaran membutuhkan investasi yang besar dan proses pengembangannya yang memakan waktu lama.

Namun, seiring berjalannya waktu, tingkat keekonomian proyek panas bumi makin menarik. Hal ini didukung oleh insentif tarif yang terus didorong oleh pelaku usaha kepada pemerintah dan teknologi yang semakin efisien.

“Proyek panas bumi sangat strategis, apalagi ini bersifat base load, sehingga kami yakin ini akan dilirik Danantara,” kata Julfi. 

 

PGE sendiri memiliki ambisi jangka panjang untuk meningkatkan kapasitas panas bumi hingga mencapai 1,8 gigawatt (GW) pada 2033 mendatang. Saat ini, kapasitas terpasang pembangkit panas bumi PGE berada di level 673 megawatt (MW).

Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini memiliki beberapa proyek panas bumi yang terbagi dalam tiga fase. Di fase quick win, PGE menggarap proyek panas bumi dengan kapasitas 395 MW dari periode 2025 sampai 2028.

Baca Juga: Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Optimistis Raih Kinerja Positif pada 2025

Contoh proyek di fase ini adalah pembangkit Lumut Balai Unit 2 berkapasitas 55 MW, Hululais Unit 1 (55 MW), Hululais Unit 2 (55 MW), Lumut Balai Co-Generation 1 (10 MW), dan lain-lain.

Masuk ke fase Extension, PGE mengembangkan proyek panas bumi dengan kapasitas 505 MW yang berlangsung dari 2028 sampai 2030. Contoh proyeknya adalah Lahendong 7&8 Co-Generation 2 (50 MW), Lumut Balai Unit 3 (55 MW), Ulubelu EXT (55 MW), dan lain-lain.

Berlanjut ke fase Green Field, PGE akan menggarap proyek panas bumi dengan kapasitas 230 MW dari tahun 2030 sampai 2033. Di fase ini ada proyek Way Ratai (55 MW), Kotamobagu Unit 3 & 4 (30 MW), Kotamobagu Unit 1 & 2 (50 MW), Seulawah (70 MW), dan Lahendong Unit 9 (25 MW).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×