Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, telah memulai rangkaian kegiatan pengeboran di Wilayah Kerja (WK) Mahakam 2025. Tajak sumur (well spud) B-J-9 di Platform Bekapai, Kalimantan Timur, yang dilakukan pada 5 April 2025 lalu ini, untuk mendukung keberlanjutan produksi migas nasional dari wilayah Kalimantan.
General Manager PHM, Setyo Sapto Edi mengungkapkan, perusahaan terus berinvestasi dalam kegiatan pengeboran eksplorasi maupun eksploitasi. Semua kegiatan tersebut dilakukan untuk menemukan sumber daya baru, menambah cadangan, dan mempertahankan produksi migas.
Setyo menyampaikan, rencana pengeboran Sumur B-J-9 ini kedalaman akhirnya hingga 3.884 meter measured depth (mMD)/3.088 meter true vertical depth (mTVD).
"(Ini) merupakan langkah strategis kami untuk mempertahankan produksi migas dari WK Mahakam yang penting bagi penyediaan energi nasional,” jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (30/4).
Baca Juga: Apexindo (APEX) Raih Kontrak Pengeboran Laut dari Pertamina Hulu Mahakam USD4,8 Juta
Senior Manager Drilling Well Intervention PHM, Muhammad Sobirin menjelaskan, salah satu tantangan utama kegiatan pengeboran Sumur B-J-9 adalah lintasan sumur (well trajectory) yang memiliki inklinasi atau sudut kemiringan maksimum hingga 60 derajat.
“Untuk mengatasi tantangan tersebut, PHM memanfaatkan teknologi canggih terkini untuk memastikan kegiatan pengeboran dapat berjalan selamat, efisien, dan sesuai target,” ungkapnya.
Baca Juga: Pertamina Hulu Energi (PHE) Jajaki Potensi Produksi LPG dari Lapangan Migas
Menurut Sobirin, PHM mendatangkan Jack-up Rig Zhong You Hai 16 (ZYH-16) di proyek pengeboran ini. Mobilisasi rig dari Tiongkok menuju wilayah perairan Balikpapan menggunakan dry tow, yakni dengan cara menggendong jack-up rig di atas heavy lift vessel atau kapal yang dirancang untuk mengangkut muatan yang sangat berat dan berukuran besar.
“Kehadiran rig ini sangat penting bagi upaya peningkatan produksi di WK Mahakam. Jack-up rig ZYH-16 akan beroperasi di sana selama empat tahun,” ujarnya.
Sobirin berharap kehadiran rig tersebut mampu memberikan kontribusi signifikan dalam kegiatan pengeboran untuk pengembangan (development) maupun eksplorasi sumur di WK Mahakam.
”Dengan keunggulan teknologi pengeboran yang dimiliki, Rig ZYH-16 dipersiapkan untuk menghadapi kompleksitas pengeboran di lapangan lepas pantai WK Mahakam dengan efisiensi tinggi dan standar keselamatan yang unggul,” pungkasnya.
Selanjutnya: Menjaring Pengguna PLTS Atap Rumah Tangga Melalui Edukasi
Menarik Dibaca: Antisipasi Hujan Malam Hari, Ini Prakiraan Cuaca Besok (1/5) di Jawa Tengah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News