kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.937.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.444   90,00   0,55%
  • IDX 6.969   -139,15   -1,96%
  • KOMPAS100 1.011   -24,78   -2,39%
  • LQ45 775   -17,94   -2,26%
  • ISSI 227   -4,16   -1,80%
  • IDX30 402   -10,37   -2,52%
  • IDXHIDIV20 472   -11,39   -2,36%
  • IDX80 114   -2,57   -2,21%
  • IDXV30 116   -2,17   -1,83%
  • IDXQ30 130   -2,94   -2,22%

Pertamina Lubricants Luncurkan ILM 2.0 untuk Layanan Pelanggan Industri


Kamis, 19 Juni 2025 / 20:03 WIB
Pertamina Lubricants Luncurkan ILM 2.0 untuk Layanan Pelanggan Industri
ILUSTRASI. PT Pertamina Lubricants meluncurkan Integrated Lubrication Management 2.0 (ILM 2.0). Program ini merupakan layanan purna jual (after sales) terintegrasi


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Lubricants meluncurkan Integrated Lubrication Management 2.0 (ILM 2.0). Program ini merupakan layanan purna jual (after sales) terintegrasi yang dirancang untuk mendampingi pelanggan industri dalam memanajemen pelumasan yang berbasis data.

Vice President Technical Specialist Pertamina Lubricants, Sinung Wikantoro memberikan gambaran, pelumas hanya menyumbang sekitar 3% dari total biaya perawatan. Namun dengan manajemen pelumasan yang tepat, konsumen dapat mengidentifikasi dan melakukan langkah-langkah pencegahan hingga 70% dari potensi penyebab terjadinya kerusakan pada peralatan permesinan.

"Hal ini menjadi dasar ILM 2.0, karena manajemen pelumasan yang baik dan tepat dapat menjaga performa peralatan, memperpanjang usia pakai mesin, mengurangi potensi downtime akibat kerusakan mesin," ungkap Sinung dalam paparan di Lubricant Technology Center, Kamis (19/6).

Baca Juga: Intip Strategi Perusahaan Pelumas di tengah Ekspansi EV dan Pengurangan Emisi

Sinung menerangkan, pola bisnis pelumas untuk pelanggan industri tidak sekadar jual-putus. Pertamina Lubricants menghadirkan tiga layanan purna jual utama. Meliputi technical assistance, lube oil laboratory melalui Oil Clinic Laboratory, serta capability development melalui Integrated Lubrication Management Academy (ILMA).

Pertamina Lubricants pun ikut terlibat dalam mengoptimalkan penggunaan pelumas untuk menghasilkan nilai tambah. "Nilai tambah itu berupa operasional yang efisien dan andal, downtime yang bisa diturunkan, dan lubricating cost per output product yang terkendali. Lebih dari 20 tahun kami juga sudah melakukan pendampingan kepada customer," kata Sinung.

Operasional yang efektif dan efisien menjadi semakin penting di tengah sejumlah tantangan yang saat ini menyelimuti industri. Dus, ILM 2.0 ditargetkan bisa menambah daya saing Pertamina Lubricants untuk menjaga konsumen eksisting sekaligus menggandeng konsumen baru di segmen industri.

ILM 2.0 akan melengkapi keunggulan Pertamina Lubricants dari sisi jangkauan distribusi produk serta ketersediaan tenaga teknik (technical engineer) yang luas di wilayah Indonesia. "Ini kekuatan utama kami. Keunggulan distribusi dan jangkauan tidak hanya barang, tapi juga technical support yang tersertifikasi secara internasional," terang Sinung.

Layanan ILM 2.0 juga akan menyesuaikan dengan karakteristik masing-masing sektor. Mulai dari industri pertambangan, pelayaran, konstruksi, F&B, semen, agro, manufaktur, hingga Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM).

“Setiap sektor tentu memiliki kebutuhan dan tantangan tersendiri yang mengharuskan solusi layanan yang customized. Layanan kami telah dirancang untuk menawarkan fleksibilitas tersebut,” tambah Sinung.

Saat ini, pelanggan industri Pertamina Lubricants berada di berbagai sektor. Terutama di pertambangan, manufaktur mesin, pabrikan otomotif, baja, semen, hingga perkapalan. Sinung optimistis ILM 2.0 bisa membawa nilai tambah untuk menarik pelanggan-pelanggan baru di segmen pelumas industri.

"Segmen industri sifat pasarnya rasional buyer. Jadi untuk bisa dipercaya dan dipakai di industri itu melalui evaluasi yang ketat oleh calon pengguna. Dengan adanya Lubricant Technology Center, produk dikembangkan di sini sesuai dengan kebutuhan pasar," tandas Sinung.

Baca Juga: Pertamina Lubricants Bidik Potensi Bisnis Pelumas di Sektor Pertambangan

Sebagai informasi, saat ini Pertamina Lubricants memiliki pangsa pasar (market share) sekitar 36% dari total pasar pelumas di Indonesia. Pertamina Lubricants merupakan anak perusahaan PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading (C&T) Pertamina.

Pertamina Lubricants mengoperasikan tiga unit produksi di Gresik, Cilacap, dan Jakarta serta satu unit produksi di Thailand dengan total kapasitas lebih dari 535 juta liter per tahun. Pertamina Lubricants juga sudah berekspansi secara global di 14 negara.

Selanjutnya: Akselerasi Pariwisata dan ESG Lewat Mandiri Jogja Marathon dan 9.200 Pelari

Menarik Dibaca: Cerita Maudy Ayunda dan Caca Tengker Kala Menggunakan Lotion dengan Kandungan Oat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×