kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina, Pupuk Indonesia dan Mitsubishi Kembangkan Green Hydrogen dan Green Ammonia


Jumat, 04 Maret 2022 / 14:41 WIB
Pertamina, Pupuk Indonesia dan Mitsubishi Kembangkan Green Hydrogen dan Green Ammonia
ILUSTRASI. Pertamina, Pupuk Indonesia dan Mitsubishi Kembangkan Bisnis Green Hydrogen dan Ammonia.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Mitsubishi Corporation  sepakat untuk mengembangkan bisnis Green Hydrogen dan Green Ammonia Value Chain serta Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Kesepakatan ini sejalan dengan target pemerintah menurunkan  emisi sebesar 29% pada tahun 2030. 

Kesepakatann kerja sama ini ditandatangani Direktur Strategi, Portofolio & Pengembangan Usaha PT  Pertamina (Persero) Iman Rachman, Direktur Portofolio & Pengembangan Usaha PT Pupuk Indonesia  (Persero) Jamsaton Nababan dan Kepala Perwakilan Mitsubishi Corporation untuk Indonesia, Takuji  Konzo, di Jakarta, Rabu, 2 Maret 2022.  

Hadir dalam penandatangan kerja sama ini, Wakil Menteri BUMN I, Pahala N. Mansury, Asisten Deputi  Bidang Industri Energi, Minyak dan Gas Kementerian BUMN, Abdi Mustakim dan Asisten Deputi Bidang  Industri Pangan dan Pupuk Kementerian BUMN, Zuryati Simbolon. 

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Bakir Pasaman, menyatakan bahwa Pupuk Indonesia sangat  menyambut baik kerjasama dengan Pertamina dan Mitsubishi ini. Hal ini sejalan dengan target  Pemerintah untuk meningkatkan akses terhadap green energy dan mencapai target Net Zero Emission.  Dan kami di industri pupuk, telah melakukan sejumlah inisiatif untuk dapat mendukung program  Pemerintah tersebut, salah satunya adalah pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) sebagai salah satu  sumber energi untuk pabrik kami di Pupuk Kujang dan Petrokimia Gresik. 

Baca Juga: Kedaung Indah (KICI) Siap Genjot Penjualan Ekspor pada Tahun Ini

“Kami di industri pupuk sangat optimis terhadap pengembangan green hydrogen, green ammonia maupun blue ammonia. Pengangkutan hydrogen mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi dan sangat mahal. Oleh karena itu, untuk mendapatkan biaya pengangkutan yang ekonomis, salah satu alternatifnya adalah mengangkut hydrogen tersebut dalam bentuk ammonia," kata Bakir dalam keterangannya, Jumat (4/3). 

"Pupuk Indonesia sangat berpengalaman dalam mengoperasikan pabrik ammonia dan hal ini merupakan satu advantage. Kami berharap Pupuk  Indonesia dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan dan pembangunan pabrik green ammonia dan blue ammonia yang akan dikembangkan di Indonesia,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa Pupuk Indonesia siap mendukung agenda G20 untuk transisi energi hijau dalam  rangka program dekarbonisasi di Indonesia. 

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury dalam sambutannya mengucapkan, MoU antara  Pertamina, Pupuk Indonesia dan Mitsubishi merupakan langkah awal bagi kolaborasi ke depannya. MoU  ini juga merupakan bagian dari misi Green Industry Cluster yang telah disepakati dan diresmikan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Pertamina, dan Pupuk Indonesia sebelumnya. 

“Kami sangat berkomitmen untuk memastikan Indonesia bisa mengurangi emisi gas rumah kaca  berdasarkan National Determined Contribution (NDC) hingga 29% pada 2030, tetapi kami tidak bisa  melakukannya sendirian. Kami tahu bahwa untuk mewujudkannya, kuncinya adalah partnership," ujar  Pahala. 

Baca Juga: PLTS Atap Makin Marak Digunakan di Pabrik, Begini Skema yang Biasa Digunakan

Pahala menekankan, pada kegiatan Presidensi G20 yang akan berlangsung Oktober mendatang,  Pemerintah Indonesia dan BUMN ingin menunjukan kepada dunia tentang keberhasilan transisi energi  yang tengah digarap, salah satunya dengan melakukan pensiun dini (early retirement) PLTU batu bara.  Namun, itu semua, dapat terwujud dengan adanya kolaborasi dan sinergi yang kuat antar negara dan  swasta.  

“Kita juga ingin menunjukkan bahwa upaya transisi energi dapat dilakukan bukan hanya melalui pensiun  dini PLTU namun juga dengan cara mengurangi utilisasinya melalui kegiatan cofiring dengan ammonia dan  biomassa serta bagaimana pemanfaatan teknologi seperti carbon capture,” lanjutnya. 




TERBARU

[X]
×