Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
Bahan bakar B50 (Biosolar kadar 50%) dan E50 (Ethanol kadar 50%) sudah diaplikasikan dan pembangkitan listrik energi baru terbarukan makin banyak terpasang.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto mengungkapkan pemerintah telah memberikan dukungan bagi investor baik berbentuk regulasi, perizinan serta insentif fiskal.
Baca Juga: Bahas kilang Cilacap, Pertamina kembali jajaki dua opsi dengan Saudi Aramco
“Kebijakan dan birokrasi yang menghambat kita kurangi, investor juga diberi insentif pajak,” kata Djoko dalam kesempatan yang sama
Secara global, Executive DirectorIHS Markitt Nick Sharma memproyeksikan energi baru terbarukan akan menyumbang lebih dari 70% dari total kapasitas pembangkitan energi.
“Saat ini, batubara masih merupakan energi yang paling murah, namun energi baru terbarukan semakin lama akan lebih bersaing,” kata Nick.
Namun, Nick memprediksi porsi energi baru terbarukan dalam bauran energi global pada 2050 masih di kisaran 10-20% dan masih pentingnya peran energi fosil di negara-negara berkembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News