Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat
Selain itu, Mas'ud menargetkan agar seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) berskala besar ikut menyalurkan Pertamax. Saat ini, dari 5.834 SPBU yang ada, masih 5.300-an SPBU saja yang sudah menyalurkan Pertamax.
"Kami sudah rencanakan akan terus bertambah. Jadi di akhir tahun nanti, seluruh SPBU menjual produk Pertamax," sebutnya.
Selain lewat SPBU, penyaluran Pertamax juga dilakukan lewat Pertashop yang ditargetkan memiliki sebaran outlet sebanyak 4.558 titik di 2020. Lalu, ada tambahan 10.000 titik per tahun dari 2021-2024. Namun, hingga September, outlet Pertashop yang ada baru mencapai 692 titik.
Yang jelas, Mas'ud menekankan bahwa peralihan konsumsi BBM dari Premium ke RON di atasnya akan berjalan secara bertahap. Termasuk menyesuaikan dengan daya beli masyarakat. "Itu yang mendasari kita jumping dulu dari Premium, ke Pertalite, ke Pertamax baru nanti ke Turbo," ujarnya.
Pada tahun ini, Pertamina memproyeksikan penyaluran BBM jenis Premium sebagai penugasan (JBKP) akan lebih rendah dari target. Dari aloaksi 11 juta kilo liter (kl), hingga September tercatat sudah tersalurkan 6,7 juta kl. "Proyeksi kami sampai akhir tahun itu ada di 8,7 juta kl," imbuh Mas'ud.
Selanjutnya: Fitch pertahankan peringkat investment grade, ini kata Pertamina
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News