Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
Mulyono juga mengungkapkan bahwa proyek akan digunakan untuk mengembangkan market LNG retail di Jawa Tengah bagian selatan dan menghasilkan efisiensi luar biasa mencapai US$ 58,5 juta per tahun dengan pemanfaatan gas.
Kilang Cilacap yang merupakan salah satu dari 7 unit pengolahan di Indonesia, memiliki kapasitas produksi sebesar 348.000 BSD. Kilang ini bernilai strategis dengan memasok 34% kebutuhan BBM nasional atau 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa. Hal tersebut membuat Kilang Cilacap menjadi kilang dengan kapasitas terbesar di Indonesia.
“Sebagai bagian dari Holding Migas Pertamina, PGN secara penuh mendukung pengembangan bisnis Kilang Pertamina Cilacap. Proyek ini termasuk dalam prioritas proyek PGN dalam menyediakan supply chain LNG yang terintegrasi. Semoga dengan tersedianya supply chain dan infrastruktur LNG yang terintegrasi nanti dapat memenuhi kebutuhan gas di Kilang Cilacap dengan tepat biaya, mutu dan waktu,” ujar Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto.
Baca Juga: Pertamina International Shipping (PIS) jalin kerja sama penelitian dengan ITS
Haryo menambahkan, sinergi ini menjadi bentuk dukungan PGN terhadap Pertamina Grup dalam mengelola portfolio LNG yang bisa dioptimalkan dalam rangka substitusi bahan bakar berjenis Residual Fuel Oil (FRO) menjadi bahan bakar berbasis gas.
"Proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menumbuhkan perekonomian nasional dan dapat mengurangi impor serta menekan defisit neraca migas," pungkas Haryo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News