Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mernyatakan bahwa upaya penghematan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) lewat gasifikasi pembangkit mencapai Rp 1,92 triliun per tahun.
Direktur Utama Perusahaan Gas Negara, Gigih Prakoso, mengatakan, penugasan penyediaan pasokan dan pembangunan infrastruktur gas alam cair/ (Liquefied natural gas, LNG) pada 52 titik pembangkit listrik PLN terbagi dalam empat tahapan.
Baca Juga: Pemerintah targetkan tambahan 8.823 MW tahun ini, ini yang dilakukan PLN
"Targetnya rampung dua tahun. Empat tahapan yang kami lakukan. Dengan adanya penugasan itu, maka PLN bisa hemat Rp 1,92 triliun per tahun," terang Gigih dalam agenda Rapad Dengar Pendapat di Komisi VII DPR RI, Senin (10/2).
Gigih menjelaskan, penyaluran gas akan dilakukan dalam empat tahapan dengan rincian sebagai berikut; tahap quick win di Tanjung Selor untuk pembangkit berkapasitas 15 MW dengan penyaluran gas sebesar 0,66 bbtud melalui ISO Tank.
Baca Juga: PGN (PGAS) akan pasok LNG untuk konversi pembangkit listrik BBM PLN
Tahap pertama meliputi penyaluran gas sebesar 96 bbtud untuk pembangkit di Krueng, Nias, Cluster Nusa Tenggara, Cluster Kalimantan Barat, Cluster Papua Utara dengan total kapasitas mencapai 1.164 MW.
Dwi menambahkan, kini tengah dalam kajian tahap advance dimana pembangkit dalam tahap beroperasi/komisioning/konstruksi.