Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - TOMOHON. Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Lahendong merencanakan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dalam beberapa waktu ke depan.
Manager Perencanaan dan Teknik PGE Area Lahendong Apriansyah Toni bilang pihaknya berencana membangun PLTP Unit 7 dan 8 dalam beberapa waktu ke depan.
"Rencana ke depan insyaallah PGE Lahendong akan mengembangkan Unit 7 Dan Unit 8. Dan sekarang ini persiapan untuk pembangunan cluster A," ujar Apriansyah ditemui di lokasi PLTP Lahendong Unit 5 dan Unit 6, Jumat (13/3).
Baca Juga: Menengok PLTP Lahendong yang pasok 21,33% listrik di Sulawesi Utara Gorontalo
Apriansyah melanjutkan, dalam pembangunan cluster A, pihaknya berencana melakukan pengeboran satu sumur uji coba terlebih dahulu untuk dievaluasi sembari melihat potensi yang ada.
Dari hasil evaluasi tersebut, PGE dimungkinkan untuk memperoleh data mengenai besaran kapasitas listrik yang dapat disalurkan untuk PT Perusahaan Listrik Negara.
Pembangunan cluster A diharapkan rampung pada bulan Mei 2020 dan nantinya PGE akan melakukan tajak sumur pengeboran uji coba pada Juni mendatang.
"Investasi pembangunan cluster A mencapai US$ 22,2 miliar dan investasi sumur pengeboran sekitar US$ 7,5 juta," terang Apriansyah.
Kendati demikian Apriansyah masih enggan merinci seputar rencana proyek PLTP Unit 7 dan Unit 8.
Sementara itu, Kepala Subdit Pengawasan Eksplorasi dan Eksploitasi, Direktorat Panas Bumi, Ditjen EBTKE, Kementerian ESDM Budi Herdiyanto mengungkapkan Kementerian ESDM sudah mengetahui rencana pengembangan tersebut dan masuk dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).
Ia memastikan, pemerintah siap memberikan dukungan dalam rencana pengembangan PLTP oleh PGE Area Lahendong.
"Dukungan dari pemerintah dalam bentuk memfasilitasi bagaimana bernegosiasi dengan PLN terkait harga listrik dan untuk perizinan di antaranya terkait dengan Pembebasan lahan kemudian impor barang," ujar Budi dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga: Dukung transisi energi, Pertamina akan maksimalkan panas bumi dan gasifikasi batubara
Budi menambahkan, kemudahan impor yang dimaksud yakni melalui sistem perizinan online pengadaan impor barang untuk kebutuhan pengeboran.
Menanggapi potensi permintaan kebutuhan listrik yang ada di daerah Sulawesi Utara dan Gorontalo, Apriansyah memastikan upaya pengembangan juga turut memperhatikan potensi pertumbuhan permintaan.
"Tentunya sejalan dengan potensi demand, sehingga di saat bersamaan rencana pengembangan juga akan memenuhi kebutuhan yang ada," tandas Apriansyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News