kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN bangun 3 tower listrik permanen, gantikan tower darurat usai Badai Seroja NTT


Jumat, 06 Agustus 2021 / 11:32 WIB
PLN bangun 3 tower listrik permanen, gantikan tower darurat usai Badai Seroja NTT
Tower saluran udara tegangan tinggi (SUTT) di Nekamese, Kupang, NTT.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga tower saluran udara tegangan tinggi (SUTT) bertegangan 70 kilo Volt(kV) di Desa Tunfeu, Kecamatan Nekamese, Kupang, Nusa Tenggara Timur resmi beroperasi pada 3 Agustus  2021 pukul 17.41 WITA lalu.

Penyelesaian pembangunan ketiga tower yang menelan biaya investasi sebesar Rp 9,9 miliar tersebut lebih cepat dari target awal PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebelumnya, yaitu 31 Agustus 2021.

Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN, Syamsul Huda menyampaikan, ketiga tower ini dibangun untuk menggantikan tower darurat (tower emergency) yang sudah dioperasikan sejak 18 April 2021 seusai Badai Seroja yang melanda Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Pekerjaan ini adalah langkah akhir pemulihan pasca bencana alam Badai Seroja pada awal April 2021,” kata Huda dalam keterangan tertulis, Jumat (6/8).

Baca Juga: Token Listrik Gagal Diisi? Mungkin Hal-Hal Ini Penyebabnya

Lebih lanjut, Huda menuturkan bahwa  pembangunan tower ini dilakukan berdasarkan hasil survey oleh Universitas Nusa Cendana. Dari hasil survei tersebut, diketahui bahwa terdaapt retakan-retakan tanah dan longsoran yang cukup masif dan luas setelah Badai Seroja berlangsung.

Menindaklanjuti temuan tersebut, PLN melakukan perencanaan dan sosialisasi dengan masyarakat sekitar untuk dilakukan pembersihan. Selanjutnya dilakukan pengecekan titik koordinat, pengujian campuran beton, dan mobilisasi alat berat untuk persiapan kerja.

Selain itu, PLN juga membangun pondasi borepile yang dikhususkan untuk daerah rawan longsor dengan kerja siang dan malam demi percepatan.

“Keberhasilan pengoperasian tower permanen tersebut berkat sinergitas PLN Grup dari PLN UW NTT, PLN UIP Nusra dan anak perusahaan PLN PJB yang diwakili PT Rekadaya Elektrika yang memastikan pekerjaan ini berjalan lancar dan baik di tengah pandemi,” imbuh Huda

Huda optimistis, pengoperasian ketiga tower permanen di Desa Tunfeu akan membuat kelistrikan di Pulau Timor menjadi lebih andal.

Baca Juga: Sudah sediakan SPKLU di 5 titik, ini rencana Jasa Marga ke depan

Dengan kehadiran ketiga tower permanen ini,  lanjut Huda, jalur transmisi Maulafa-Naibonat yang semula hanya beroperasi dengan satu saluran saja  saat menggunakan tower darurat kini beroperasi dengan dua saluran.

“Tower darurat memang dibangun untuk sementara agar listrik dapat cepat menyala pasca bencana, sambil menunggu tower permanen ini selesai. Dan puji syukur, saat ini tower permanen sudah bisa beroperasi,” kata Huda.

Sedikit informasi, saat ini sistem kelistrikan Pulau Timor memiliki daya mampu 185 Megawatt (MW) dengan beban puncak 95 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×