Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT PLN (Persero) menghitung kebutuhan gas untuk program pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 MW mencapai sebesar 1.250 miliar British thermal unit per hari (BBTUD).
Pejabat Unit Pelaksana Program Pembangunan Ketenagalistrikan Nasional (UP3KN) Kementerian ESDM Agung Wicaksono mengatakan, kebutuhan gas pembangkit tersebut merupakan salah satu masalah yang akan dicarikan solusinya. "Kami optimistis memenuhi kebutuhan gas untuk pembangkit tersebut," ujarnya, Jumat (16/1)
Menurut dia, pihaknya bersama Unit Pengendali Kinerja (UPK) Kementerian ESDM sudah membicarakan kebutuhan gas tersebut dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Dalam waktu dekat, lanjutnya, akan dibentuk Komite Gas yang khusus menyelesaikan permasalahan kebutuhan gas pembangkit tersebut. Komite Gas beranggotakan antara lain SKK Migas dan PT Pertamina (Persero). "Komite inilah yang akan memastikan ketersediaan gas untuk pembangkit," katanya.
Agung juga mengatakan, sebagian pemenuhan kebutuhan gas tersebut akan dipenuhi dari proyek-proyek baru. Sesuai data PLN, gas sebesar 1.250 BBTUD tersebut diperuntukkan memenuhi kebutuhan pembangkit listrik selama 25 tahun.
Rinciannya, untuk tambahan PLTGU di Jawa-Bali berkapasitas 5.000 MW dengan kebutuhan 542 BBTUD dan PLTG/PLTGU di luar Jawa-Bali berdaya 7.081 MW sekitar 600 BBTUD.
Kebutuhan gas di luar Jawa-Bali tersebar dari Aceh hingga Papua. Bagian terbesar kebutuhan gas di luar Jawa-Bali terdapat di Sumut 98 BBTUD, Sulsel 78 BBTUD, Aceh 72 BBTUD, Riau 57 BBTUD, Batam 54 BBTUD, Lampung 38 BBTUD, dan Kepri 34 BBTUD.
Untuk memenuhi kebutuhan gas di wilayah Indonesia bagian timur dan pulau terpencil, PLN menskenariokan pemakaian mini transportasi LNG. Sumber gas tersebut di antaranya berasal dari proyek Bontang, Tangguh, Donggi, dan Masela.
Pemerintah berencana membangun pembangkit listrik berkapasitas 35.000 MW dalam lima tahun atau hingga 2019. Sebanyak 10.000 MW di antaranya akan dibangun PLN dan 25.000 MW dari swasta (independent power producer/IPP).
Kebutuhan investasi PLN untuk membangun pembangkit 10.000 MW termasuk transmisi dan distribusi diperkirakan Rp608,6 triliun. Sementara, investasi swasta untuk membangun pembangkit 25.000 MW diperkirakan Rp579,7 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News