kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

PLN Realisasikan Hampir 1 GW Pembangkit EBT dari Target 20,9 GW


Rabu, 20 Desember 2023 / 13:55 WIB
PLN Realisasikan Hampir 1 GW Pembangkit EBT dari Target 20,9 GW
ILUSTRASI. PT PLN baru merealisasikan hampir 1 GW pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dari 20,9 GW yang ditargetkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT PLN baru merealisasikan hampir 1 GW pembangkit energi baru terbarukan (EBT)  dari 20,9 GW yang ditargetkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030. 

Executive Vice President of Renewable Energy PT PLN, Zainal Arifin mengatakan, eksekusi pembangkit EBT dalam RUPTL  tertunda 1,5 tahun akibat oversupply listrik yang dialami PLN. 

“Jadi kami sesuaikan (adjusment) lagi targetnya dan tetap on track supaya tetap sesuai dengan RUPTL masih ada waktu kok,” ujarnya dalam acara IMEC 2023 di Financial Hall CIMB Niaga, Selasa (19/12).

Baca Juga: PLN Kantongi 14 Kerja Sama dari Dubai

Melansir materi paparannya, perkembangan implementasi RUTPL 2021-2030 ialah sebagai berikut. Sebanyak 0,8 GW telah memasuki masa Commercial Operation Date (COD), kemudian 5,4 GW telah Power Purchase Agreement (PPA) dan konstruksi, 1,2 GW dalam tahap pelaksanaan pengadaan, 5,6 GW masa studi enjiniring pendanaan, dan sisanya 7,9 GW dalam perencanaan. 

Zainal mengatakan, sudah ada 13 GW lebih proyek EBT yang masuk dalam tahap COD, pengadaan, konstruksi sehingga bisa dikatakan 65% rencana RUPTL on the track. 

Demi merealisasikan 20,9 GW EBT ini, PLN membutuhkan investasi senilai US$ 36 miliar di mana paling besar dialokasikan untuk membangun pembangkit EBT baseload sebesar 15,7 GW atau senilai US$ 29 miliar. Sedangkan sisanya US$ 3 miliar dibutuhkan untuk membangun transmisi, dedieselisasi, dan membangun variable renewabe energy (VRE). 

Selain masalah kelebihan pasokan listrik (over supply), Zainal buka-bukaan beberapa proyek EBT PLN juga terkendala kebijakan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sehingga pendanaan dari luar negeri sulit didapatkan. 

“Salah satu kendala terbesar adalah TKDN, khususnya kami sekarang itu mendapatkan pendanaan dari Asian Development Bank (ADB), Wolrd Bank, hingga Japan International Cooperation Agency (JICA). Namun pendanaan ini stuck karena TKDN tidak masuk dalam procurement mereka,” kata Zainal.

Baca Juga: Bappenas Targetkan Indeks Ekonomi Hijau RI Mencapai 90,65% Pada 2045  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×