kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN targetkan kapasitas 2.000 MW di PLTU Jawa 7 operasi penuh awal 2020


Jumat, 05 Juli 2019 / 18:20 WIB
PLN targetkan kapasitas 2.000 MW di PLTU Jawa 7 operasi penuh awal 2020


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -BANTEN. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7 ditargetkan bisa beroperasi penuh pada awal tahun depan. Kendati demikian, PT PLN (Persero) memastikan operasi komersial atau Commercial Operation Date (COD) pembangkit berkapasitas 2 x 1.000 Megawatt (MW) itu tuntas lebih awal dari yang ditargetkan.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto W.S mengungkapkan, Unit 1 PLTU Jawa 7 awalnya ditargetkan rampung pada April 2020. Namun, pengoperasiannya bisa dijadwalkan lebih awal menjadi Oktober 2019.

Saat ini, lanjut Haryanto, progres pengerjaan Unit 1 sudah memasuki tahap akhir dan akan segera melakukan rangkaian uji commisioning. Ia bilang, proses tes pelepasan beban hingga penyambungan ke jaringan dijadwalkan akan berlangsung pada pertengahan Agustus 2019.

"Sebulan ini tinggal pengujian dan finishing. Akan mengadakan tahap uji hingga Oktober bisa beroperasi," ungkap dalam peresmian terminal batubara PLTU Jawa 7, Jum'at (5/7).

Lebih lanjut, Haryanto mengatakan pengoperasian Unit 2 akan berlangsung paling lama 5 bulan setelah Unit 1 resmi beroperasi. Ia menargetkan, kapasitas 2.000 MW PLTU Jawa 7 bisa beroperasi penuh pada awal tahun depan.

"Unit 2 selesai kira-kira 5 bulan setelah Unit 1, mungkin Januari atau Februari 2020 sudah bisa beroperasi," jelasnya.

Haryanto menerangkan, PLTU Jawa 7 akan menjadi PLTU Batubara terbesar dan pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi boiler Ultra Super Critical (USC). Bahan bakar yang digunakan adalah batubara kalori rendah dengan nilai kalor 4.000 hingga 4.600 kCal/kg.

Ia menyampaikan, kebutuhan batubara untuk memasok 2 unit pembangkit PLTU Jawa 7 adalah sebanyak 7 juta ton per tahun. "Batubara itu akan dipasok dan dipenuhioleh anak usaha kami, yakni PLN Batubara," jelasnya.

Haryanto menjelaskan, penggunaan teknologi USC dapat meningkatkan efisiensi pembangkit 15% lebih tinggi dibandingkan non USC. Alhasil, biaya bahan bakar per kWh dapat menurun.

Ia memberikan gambaran, jika pada PLTU batubara biasa biayanya bisa mencapai US$ 5-US$ 6 cent per kWh, maka PLTU Jawa 7 hanya membutuhkan biaya sekitar US$ 4,2 cent per kWh atau sekitar Rp 600 per kWh.

Dengan efisiensi tersebut, Haryanto mengklaim PLN bisa menghemat hingga Rp 1 triliun per tahun. "Jadi ini akan membantu memebrikan saving ke PLN untuk biaya operasi," ungkapnya.

Asal tahu saja, PLTU Jawa 7 ini adalah satu dari enam pembangkit dari megaproyek 35.000 MW yang ditargetkan akan COD tahun ini. Selain PLTU Jawa 7, kelima pembangkit lainnya adalah PLTU Kalsel FTP Unit 2 berkapasitas 100 MW, PLTA Air Putih dengan 21 MW, PLTSa Sukawinatan dengan 0,5 MW, PLTMG Maumere berkapasitas 40 MW, dan pembangkit jumbo lainnya, yakni PLTU Jawa 8 (Cilacap Ekspansi) berkapasitas 1.000 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×