Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prima Cakrawala Abadi Tbk akan terus berupaya mengejar target bisnis di tahun ini. Manajemen menyebut, perseroan akan memanfaatkan setiap peluang yang ada, salah satunya lewat masih tingginya minat para pelanggan terhadap produk yang dihasilkan oleh perseroan.
Sebagaimana diketahui, emiten berkode saham PCAR ini menargetkan penjualan sebesar Rp 190 miliar hingga Rp 200 miliar dibandingkan realisasi penjualan di tahun 2020. "Saat ini kami masih on track dan perseroan terus berupaya untuk mengejar target pendapatan kami di tahun 2021," ungkap Direktur Utama PCAR Raditya Wardhana, Rabu (29/9).
Demi memaksimalkan kinerja di sisa tahun ini, perseroan pun terus menjalankan berbagai strategi bisnis yang telah dicanangkan, di antaranya dengan memperluas jaringan supplier dan juga nelayan. Tak hanya itu, PCAR juga melakukan kerja sama dengan mitra dagang perseroan, khususnya kerja sama dalam pengelolaan salah satu pabrik entitas anak usaha, guna memaksimalkan laju bisnis mereka ke depan.
Sebagai informasi, hingga Juni 2021 lalu, PCAR berhasil membukukan kinerja yang cukup memuaskan. Penjualan neto PCAR tercatat tumbuh 159,28%, dari sebelumnya Rp 23,40 miliar menjadi Rp 60,67 miliar.
Baca Juga: Prima Cakrawala (PCAR): Kebijakan LCS bisa menurunkan resiko fluktuasi mata uang
Penjualan neto perseroan di semester I-2021, masih didominasi oleh penjualan ekspor sebesar Rp 58,33 miliar. Sementara penjualan lokal tercatat senilai Rp 2,33 miliar. Di samping itu, PCAR juga membubuhkan retur dan potongan penjualan senilai Rp 136,491.
Adapun, sampai saat ini PCAR telah memasok produknya ke beberapa pelanggan di sejumlah negara. Namun, pasar ekspor utama IGAR saat ini adalah Amerika Serikat (AS). Sementara untuk produk ikan beku, telah dipasarkan ke beberapa pelanggan dari negara Taiwan dan China melalui agen yang ada di Indonesia.
Meskipun berhasil mencatatkan kinerja yang positif di semester pertama lalu, laju bisnis perseroan masih tetap dibayangi oleh sejumlah tantangan di tahun 2021 ini. Di antaranya, menurunnya volume hasil tangkapan rajungan yang merupakan produk utama perseroan, serta sulitnya mendapatkan space kontainer untuk ekspor.
"Selain itu, pembatasan jumlah karyawan yang dapat masuk untuk melaksanakan kegiatan produksi pada masa PPKM darurat juga menjadi salah satu hambatan," beber Raditya.
Per semester I-2021, PCAR tercatat meraup laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 950,49 juta. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, perseroan masih mencatatkan kerugian hingga Rp 9,43 miliar.
Selanjutnya: Operasikan dua pabrik, Prima Cakrawala Abadi (PCAR) mengejar pendapatan Rp 200 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News