kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi CPO Kalimantan siap susul Sumatera


Senin, 13 Mei 2013 / 17:32 WIB
Produksi CPO Kalimantan siap susul Sumatera
ILUSTRASI. Peer to Peer (P2P) Landing.


Reporter: Handoyo, Uji Agung Santosa | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Kalimantan diperkirakan bakal mengalahkan Sumatera pada 2020. Produksi CPO Kalimantan terus melonjak, bahkan tahun ini diperkirakan mencapai 4,5 juta ton, naik 400% dibanding 2010.


Perkiraan produksi CPO yang tinggi tersebut dikemukakan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi. Dalam catatan Kemdag, produksi CPO Kalimantan pada 2010 hanya sebesar 900.000 ton. Produksi terus menunjukkan peningkatan menjadi 2,3 juta ton pada 2011 danĀ  3,4 juta ton pada 2012.


"Peningkatan produksi cukup tinggi karena perkebunan sawit di Kalimantan banyak yang masuk usia produktif," kata Bayu, Minggu (12/5).


Dengan tren peningkatan produksi tersebut, Bayu yakin produksi CPO Kalimantan akan menyaingi Sumatera pada 2020. Tahun ini produksi CPO Sumatera diperkirakan mencapai 17,5 juta ton sampai 18 juta ton.


Walau menggembirakan, namun lonjakan produksi itu dikhawatirkan menimbulkan permasalahan baru terutama bagaimana cara menyalurkan dan memasarkan produksi keluar Indonesia.
Selain itu diperlukan pelabuhan ekspor atau perdagangan antar pulau di Pontianak, Banjarmasin, dan Sangata. Perlu juga infrastruktur jalan untuk distribusi perkebunan yang berada di tengah pulau Kalimantan.


Peningkatan produksi sawit yang tinggi di Kalimantan diakui oleh Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Selatan, Sugian Noorbah. Kepada KONTAN, Sugian mengatakan, sampai saat ini dari izin perkebunan sawit seluas 600.000 ha yang tertanami baru sekitar 300.000 ha.


Dari luasan itu total produksi tandan buah segar (TBS) sawit mencapai 800.000 ton. "Tahun ini akan ada tambahan produksi 15.000 ton," katanya. Produksi akan semakin banyak dalam beberapa tahun mendatang karena ada percepatan penanaman baru. Diperkirakan dalam lima tahun lagi seluruh lahan yang ada sudah tertanami.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×