Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
Potensi optimalisasi produksi di EMCL, telah divalidasi dari kegiatan High Rate Test yang dilakukan di tahun 2019 dimana berdasarkan test tersebut fasilitas mampu berproduksi secara aman di level 235 ribu bph. Kendati demikian optimalisasi produksi di atas 220.000 bph belum dapat dilaksanakan di tahun 2019 karena AMDAL yang ada pada saat itu hanya membolehkan produksi maksimal sebesar 220 BOPD.
Susana memastikan, pada tahun 2020 ini Revisi AMDAL telah diberikan oleh KLHK serta PLO juga telah disetujui oleh DJMIGAS untuk berproduksi di atas 220 ribu bph hingga 235 ribu bph.
Untuk itu, SKK Migas menjamin secara legalitas peningkatan produksi di atas 220.000 bph dapat dilakukan sesegera mungkin.
Baca Juga: Pertamina targetkan produksi Blok Rokan capai 200.000 bph saat alih kelola
"Optimalisasi produksi tersebut tentunya tetap memperhatikan aspek-aspek terkait seperti aspek subsurface yang akan tetap memastikan good reservoir management dari Lapangan Banyu Urip dan Kedung Keris terjaga serta aspek terkait keamanan, kehandalan operasi produksi dan dampak lingkungan yang timbul tidak melebihi ketentuan yang diizinkan," ujar Susana.
SKK Migas mengharapkan dengan adanya tambahan produksi dari EMCL dapat membantu pencapaian target produksi migas Nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News