kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   21.000   1,01%
  • USD/IDR 16.495   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.748   48,90   0,64%
  • KOMPAS100 1.084   7,66   0,71%
  • LQ45 795   12,72   1,63%
  • ISSI 264   -0,60   -0,23%
  • IDX30 412   5,94   1,46%
  • IDXHIDIV20 479   6,52   1,38%
  • IDX80 120   1,51   1,27%
  • IDXV30 131   2,38   1,84%
  • IDXQ30 133   1,53   1,16%

Produksi sulit terdongkrak, harga jagung terus melambung


Jumat, 10 Juni 2011 / 16:05 WIB
Produksi sulit terdongkrak, harga jagung terus melambung
ILUSTRASI. BRI salurkan KUR Ketahanan Pangan Rp 9,33 miliar di Tasikmalaya


Reporter: Herlina KD | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Setelah sempat melandai, harga jagung internasional kembali menanjak. Bahkan, Kamis (9/6) lalu harga jagung internasional kembali menembus rekor tertingginya.

Berdasarkan data Bloomberg, harga jagung untuk pengiriman Juli 2011 di Chicago Board of Trade (CBOT) ada di level US$ 7,85 per bushel. Ini adalah harga tertingginya sejak tiga tahun lalu.

Melambungnya harga jagung ini dipicu pernyataan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) yang memperkirakan pasokan jagung dunia menipis akibat cuaca buruk yang merusak panen jagung.

Menurut USDA seperti yang dikutip Bloomberg Jum'at (10/6), cadangan jagung dunia sebelum musim panen 2012 dimulai akan melorot menjadi hanya 117,44 juta ton. Perkiraan ini lebih rendah ketimbang perkiraannya bulan sebelumnya yang sebesar 122,19 juta ton. Nah, tahun depan, stok jagung dunia diperkirakan akan kembali melorot menjadi 111,89 juta ton, jumlah terendah dalam 8 tahun terakhir.

Rendahnya stok jagung dunia ini ditengarai akibat permintaan jagung untuk bioetanol dan pakan ternak yang melonjak. Sementara itu, peningkatan produksi jagung dunia tidak sebesar pertumbuhan permintaannya.

"Cadangan jagung Amerika Serikat yang mengetat membuat rekor harga jagung akan bertahan hingga beberapa lama," ujar Luke Mathews, analis komoditi Commonwealth Bank Australia seperti dikutip Bloomberg Jumat (10/6).

Kondisi defisit jagung internasional tampaknya juga dialami Indonesia. Sekretaris Dewan Jagung Nasional Maxdeyul Sola bilang meski masih memiliki peluang untuk melakukan penanaman jagung, namun produksi jagung pada sisa musim tanam tahun ini sudah terbatas.

Menurutnya, perilaku petani di Indonesia menanam jagung pada periode April - September setiap tahunnya di lahan sawah. Pada periode itu petani menanam 40% dari total areal lahan jagung yang sekitar 4 juta hektare. Sedangkan sekitar 60%nya ditanam pada periode Oktober - Maret.

Tapi karena April - Juni masih musim hujan, maka petani lebih memilih menanam padi. “Alhasil, Peluang penanaman jagung tinggal bulan Juli - September nanti," ujarnya kepada KONTAN Jumat (10/6). Artinya, petani baru akan menanam jagung ketika musim kering tiba.

Akibatnya, luas areal tanam yang masih bisa ditanami jagung juga semakin menyusut. Dalam hitungan Sola, sisa areal lahan yang bisa ditanami jagung tak sampai 40%.

Menurut Sola, sentra produksi jagung yang masih bisa melakukan penanaman jagung di lahan sawah pada periode Juli - September antara lain Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Lampung. "Sedangkan NTB dan Gorontalo sudah tidak bisa karena sudah tidak ada air," jelasnya.

Catatan saja, tahun ini Kementerian Pertanian mematok target produksi jagung sebesar 22 juta ton. Nah, berdasarkan angka ramalan I Badan Pusat Statistik (BPS) produksi jagung tahun ini akan mencapai 17,93 juta ton.

Sementara itu, realisasi luas panen jagung selama Januari - Maret 2011 ini sudah lumayan bagus. Kementerian Pertanian menetapkan sasaran luas panen jagung selama Januari - Maret 2011 ini seluas 941.219 hektare (ha). Tapi, realisasinya lebih tinggi mencapai 1.747.594 ha.

Sebelumnya, Direktur Tamanan Serealia Kementerian Pertanian P. Dadih Permana mengatakan, rata-rata produktivitas jagung nasional tahun ini sekitar 4,4 ton per ha. Dengan asumsi ini, selama tiga bulan pertama tahun ini produksi jagung nasional sudah mencapai sekitar 7,689 juta ton.

Meski target produksi jagung nasional tahun ini yang sebesar 22 juta ton tahun ini sulit tercapai, tapi Sola masih optimis prediksi produksi jagung BPS pada Aram I 2011 yang sebesar 17,98 juta ton masih bisa tercapai.

Akibat produksi yang minim, Sola memperkirakan harga jagung nasional juga akan terus terkerek. Benar saja, meski pada bulan lalu harga jagung sempat melorot ke level Rp 3.000 per kg, tapi kini harga jagung domestik kembali naik menjadi Rp 3.300 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×