Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Produksi minyak nilam yang terbatas membikin harga minyak nilam melambung. Harga minyak nilam saat ini menyentuh US$ 50-55 per kilogram.
Togar R. Manurung, Ketua Ketua Umum Asosiasi Minyak Atsiri Indonesia menjelaskan, biasanya harga minyak nilam itu paling tinggi hanya mencapai US$ 25 per kg, namun kali ini harganya sudah melonjak. Sayangnya, tingginya harga minyak nilam sulit dimanfaatkan oleh petani nilam karena produksi minyak nilam yang terbabat akibat cuaca yang merusak daun nilam. "Harga tinggi barangnya tidak tersedia," terang Togar di Jakarta, di Jakarta, Rabu (27/10).
Togar memperkirakan tahun ini ekspor minyak nilam akan menyusut 50% dari rata-rata ekspor selama setahun yang biasanya mencapai 1500 ton. Dari segi nilai, Togar memprediksi untuk ekspor minyak atsiri secara keseluruhan hanya akan mencapai US$ 100 juta. "Ekspor terbesar kami adalah ke Eropa dan juga Amerika Serikat," jelasnya.
Realisasi ekspor minyak atsiri tahun 2009 lalu sempat mengalami kemunduran karena rendahnya harga jual. Akibatnya ekspor minyak atsiri sebanyak 4,5 ton hanya menggaet nilai US$ 90 juta. Tahun 2008, volume ekspor minyak atsiri mencapai 4,3 ton dengan nilai US$ 147 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News