kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produsen suku cadang panen saat Lebaran


Rabu, 24 Juni 2015 / 12:09 WIB
Produsen suku cadang panen saat Lebaran


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Momen Ramadan berdampak positif bagi penjualan spareparts alias suku cadang otomotif. Namun lonjakan permintaan hanya terjadi untuk lini penjualan ke pasar bebas alias after market, bukan pabrik otomotif.

Lidiana Widjojo, Corporate Secretary PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM), menayatakan, saat Ramadan banyak end user alias konsumen akhir yang ingin memulihkan kondisi kendaraan agar kembali prima  menjelang mudik. "Mereka otomatis ganti banyak spareparts," ujar Lidiana kepada KONTAN, Selasa (23/6).

Namun Selamat Sempurna sulit mengukur besaran pertumbuhan penjualan ketika siklus Lebaran. Alasan perusahaan berkode SMSM di Bursa Efek Indonesia itu, penjualan dari pabrik mereka melalui berbagai jalur distribusi penjualan.

Runtutannya, dari pabrik Selamat Sempurna, suku cadang dikirim ke distributor lantas ke ke subdistributor. Dari subdistributor, suku cadang dikirimkan ke bengkel lantas ke konsumen akhir.

Untuk diketahui, Selamat Sempurna memproduksi filter, radiator dan aneka suku cadang lain. Lidiana mengatakan, kenaikan permintaan suku cadang terjadi secara merata di semua jenis produk buatan perusahaannya.

Berbeda dengan Selamat Sempurna, PT Galih Ayom Paramesti tak merasakan kenaikan penjualan di momen menjelang Lebaran. Pasalnya, pabrikan suku cadang itu sepenuhnya memasok suku cadang kepada produsen kendaraan atau original equipment manufacturing (OEM).

Dus, ketika penjualan kendaraan anyar menurun, penjualan suku cadang Galih Ayom ikut menyusut. Hingga Mei 2015, penjualan mereka merosot 30% ketimbang penjualan lima bulan pertama di 2014. "Kalau lokomotif penjualannya yaitu industri otomotif, baru di hilir melambat, ya kami ikut terkena dampaknya di hulu," ungkap Ignatius Sumardi, Direktur PT Galih Ayom Paramesti.

Galih Ayom bukannya tak tahu risiko yang mereka dapatkan ketika hanya menyasar penjualan OEM saja. Perlu diketahui, 10 tahun lalu perusahaan tersebut mengaku pernah menjual suku cadang di pasar bebas. Namun persaingan bisnis yang makin ekspansif antar-kompetitor, membikin Galuh Ayom memilih  fokus menjual OEM.

Dus, Galuh Ayom hanya mampu berharap nasib penjualannya bisa bergeliat. "Ya kami berharap ekonomi membaik dan pabrikan mobil kembali kencang penjualannya," harap Ignatius.

Saat ini Galuh Ayom memiliki pabrik di Cibitung, Jawa Barat. Kapasitas pabrik itu 300.000 unit suku cadang per tahun. Mereka memasok suku cadang ke Kawasaki, Akebono dan beberapa perusahaan otomotif lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×