Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Kegiatan rekayasa pengadaan konstruksi (engineering procurement contract/EPC) Blok Cepu 1 akan segera dimulai kuartal kedua tahun ini. Kegiatan konstruksi dimulai kembali setelah aksi demonstrasi proyek Blok Cepu mereda.
Gde Pradnyana, Kepala Divisi Humas, Sekuriti dan Formalitas Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) bilang, demonstrasi yang terjadi di Blok Cepu sudah bisa terselesaikan dengan damai. Sehingga, proses konstruksi EPC 1 bisa berjalan sesuai dengan target.
"Setelah izin mendirikan bangunan (IMB) keluar bulan ini, diharapkan tahapan konstruksi bisa segera mulai," ujar Gde, Jumat (16/3). Seharusnya, kegiatan survei dilakukan awal tahun, agar Maret ini ada pembangunan fisik.
Namun, karena IMB belum belum keluar, membuat proyek EPC tersebut ikut tertunda. "IMB baru keluar setelah Mobil Cepu Limited (MCL) (operator) menyerahkan proposal kepada pemda,” terang Gde.
Untuk proyek konstruksi EPC 1, membutuhkan waktu setidaknya 2,5 tahun. Jika tidak ada aral melintang, proyek ini akan rampung 2014. “Ada beberapa pekerjaan yang bisa dikebut," jelas Gde yakin.
Untuk mendapatkan IMB, operator blok Cepu mesti memenuhi tuntutan dari pemerintah daerah. Seperti tuntutan pertukaran tanah kas desa, pemindahan sekolah hingga penyediaan lapangan sepak bola.
Gde berharap, tidak ada lagi masalah yang menghambat proyek blok Cepu, sebab proyek ini penting untuk mendongkrak produksi minyak nasional. Diproyeksikan, blok Cepu mampu produksi hingga 165.000 barel per hari (bph).
Terkait dengan penyelesaian demonstrasi, pertemuan yang dilakukan dengan Bupati Bojonegoro menyepakati untuk pembagian proyek kepada 160-an kontraktor yang belum kebagian proyek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News