kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PT Garam targetkan serap garam dari petani sebanyak 75.000 ton


Senin, 15 Juli 2019 / 07:05 WIB
PT Garam targetkan serap garam dari petani sebanyak 75.000 ton


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, PT Garam menargetkan akan menyerap 75.000 ton garam dari petani. Target ini lebih rendah dibandingkan serapan tahun lalu yang sebesar 120.000 ton.

Direktur Operasi PT Garam Hartono menjelaskan, penyerapan yang lebih rendah ini berkaitan dengan masalah harga dan stoknya di gudang yang masih besar.

"Tahun ini lebih sedikit karena kami ingin menghabiskan dana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 204 miliar, sudah digunakan Rp 176 miliar. Kita kekurangan dana untuk penyerapan, jadi akan kita talangi dari dana operasional kami sendiri. Kalau sisa Rp 28 miliar kan tinggal 30.000 ton," ujar Hartono, Jumat (12/7).

Hartono mengaku, garam yang diserap dari petani tahun lalu belum diolah karena perubahan harga garam yang tinggi saat ini. Dia mengatakan, dana yang dimiliki PT Garam untuk mengolah garam tersebut masih terbatas.

Lebih lanjut Hartono menjelaskan, tahun lalu PT Garam menyerap garam dengan harga 1,3 juta per ton. Sementara, hingga Juni tahun ini, harga garam yang sudah diserap PT Garam rata-rata sebesar Rp 1.050.000 per ton.

Dia mengatakan, harga tersebut masih bisa berubah tergantung pada mekanisme pasar atau bila harga pokok pembelian (HPP) ditetapkan.

Memang sampai saat ini belum ada HPP garam. Hartono mengatakan pihaknya sudah mencoba mengangkat harga pembelian di tingkat petani sejak tahun lalu.

"Kita sudah mencoba mengangkat harga di 2018 ketika harga garam turun. Tetapi kan kekuatan kami ada batasnya. Kalau yang lain tidak mendukung, kami akhirnya mengikuti mekanisme pasar," terang Hartono.

Hartono mengatakan, pihaknya juga siap membeli garam dengan harga yang baik di tingkat petani, asalkan garam yang diproduksi pun memiliki kualitas yang baik.

Hingga akhir Juni, serapan PT Garam masih mencapai 4.000 ton. Hartono menjelaskan, produksi garam akan mencapai puncak di September sehingga serapan baru bisa digenjot pada akhir semester II tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×