Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Uji Agung Santosa
CILEGON. Karena kesulitan mendapatkan pasokan bahan baku gula mentah alias raw sugar, PT Sentra Usahatama Jaya (SUJ) berencana menutup pabrik. Rencana penutupan pabrik dilakukan karena tak ada kejelasan soal pasokan bahan baku gula mentah ke pabrik.
Ketidakjelasan bahan baku ini lantaran ada izin impor gula mentah yang dikeluarkan pemerintah, yang ternyata tak sesuai keinginan industri. Hansen Setiawan, Presiden Direktur SUJ bilang, jika dalam 7 hari-10 hari ke depan tak ada pasokan bahan baku, ia akan menutup pabriknya.
"Mudah-mudahan kami bisa mendapatkan kejelasan soal pasokan bahan baku ini," kata Hansen, Selasa (2/12). Untuk diketahui, perusahaan ini memproduksi sebanyak 550.000 ton- 600.000 ton gula rafinasi per tahun.
Rencana penutupan pabrik SUJ ini akan mengikuti rencana penutupan empat perusahaan gula rafinasi lainnya, yakni; PT Darmapala Usaha Sukses, PT Makassar Tene, PT Duta Sugar Internasional, dan PT Berkah Manis Makmur.
Wisnu Hendraningrat, Ketua Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) bilang, jika pabrik berhenti produksi, perusahaan harus menanggung biaya beban operasional. Dari empat pabrik gula rafinasi yang ada, diantaranya sudah berhenti operasi sejak Oktober.
Pangkal bala dari masalah ini adalah, adanya penurunan kuota impor dari 3 juta ton menjadi 2,8 juta ton. Saleh Husin, Menteri Perindustrian bilang, dampak dari terhentinya produksi gula rafinasi ini bisa mengganggu pasokan gula rafinasi untuk industri makanan minuman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News