kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.193   52,26   0,73%
  • KOMPAS100 1.105   10,19   0,93%
  • LQ45 877   10,63   1,23%
  • ISSI 221   0,76   0,35%
  • IDX30 448   5,44   1,23%
  • IDXHIDIV20 539   4,64   0,87%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 134   0,28   0,21%
  • IDXQ30 149   1,42   0,96%

Realisasi Penyaluran BBM Subsidi Baru sekitar 75%, BPH Migas Sebut Stok Masih Cukup


Rabu, 23 Oktober 2024 / 19:39 WIB
Realisasi Penyaluran BBM Subsidi Baru sekitar 75%, BPH Migas Sebut Stok Masih Cukup
ILUSTRASI. Petugas SPBU mengisi bahan bakar Pertalite di SPBU 14294721 KDA, Batam, Kepulauan Riau. Tahun ini kuota subsidi untuk BBM jenis Solar ditetapkan 19 juta kiloliter, sedangkan Pertalite ditetapkan mencapai 31,7 juta kiloliter. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/tom.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melaporkan realisasi penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi per 17 Oktober 2024 mencapai 77,6% dari kuota yang telah ditetapkan pada tahun ini.

Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman mengatakan penyaluran subsidi BBM subsidi untuk jenis solar 13,9 juta kilo liter (kl) atau 77,6% dari kuota dan untuk jenis Pertalite mencapai 23,9 juta kl atau 75,6% per 17 Oktober 2024.
"Insya Allah cukup [stok BBM bersubsidi] sampai dengan akhir tahun," kata Saleh kepada Kontan, Rabu (23/10).

Baca Juga: Rencana Ubah Subsidi Energi Jadi BLT, Bahlil Sebut Pihaknya Masih Mencari Format

Sebagai gambaran, berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, kuota subsidi untuk BBM jenis Solar ditetapkan 19 juta kiloliter, sedangkan Pertalite ditetapkan mencapai 31,7 juta kiloliter.

Jika dibandingkan dengan 2023, angka konsumsi BBM Solar tahun ini lebih rendah, tercatat angka konsumsi BBM Solar per 26 Oktober 2023 mencapai 14,26 juta kl atau 83,9%, sedangkan konsumsi Pertalite stabil di kisaran 75% dari kuota.

Asal tahu saja, hingga akhir semester I 2024. Kementerian Keuangan telah merealisasikan belanja subsidi sebesar 7.164,2 ribu kilo liter. Secara tahunan, jumlah ini turun 0,05% jika dibandingkan dari periode yang sama tahun 2023 sebesar 7.167,7 ribu kilo liter.

Selanjutnya: Lebih Lambat, Penerapan B50 Optimal Dilakukan 3-4 Tahun Lagi

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (24/10): Cerah Berawan dan Berawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×