kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Restrukturisasi keuangan fokus holding perkebunan


Kamis, 02 Oktober 2014 / 15:30 WIB
Restrukturisasi keuangan fokus holding perkebunan
ILUSTRASI. Twibbon Harlah PMII 2023 ke-63.


Reporter: Mona Tobing | Editor: Uji Agung Santosa

SURABAYA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III sebagai induk dari holding perkebunan BUMN telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menyehatkan anak usaha bisnisnya. Salah satu langkah pertama yang akan dilakukan PTPN III adalah restrukturisasi keuangan. 

Direktur Utama PTPN III Bagas Angkasa mengatakan, pekerjaan rumah pertama PTPN III sebagai induk usaha holding perkebunan BUMN adalah restrukrisasi keuangan. Bagas mengatakan saat ini ada PTPN yang kesulitan mendapatkan pinjaman dari bank.

Ditargetkan dalam dua hingga tiga bulan ke depan restrukrisasi keuangan anak usaha holding BUMN ini akan selesai. Namun untuk restrukturisasi keuangan tersebut, PTPN III tidak akan menyuntikan modal. "Setelah keuangan kami baru akan bicarakan pembentukan struktur organisasi," ujar Bagas, Kamis (2/10).

Bagas optimis holding perkebunan dengan tulang belakang (backbone) bisnis di kelapa sawit akan mampu meningkatkan pendapatan bisnisnya. Apalagi sawit menyuplai 50% pendapatan, selain  gula, karet, kopi dan teh. Dengan begitu maka pada 2017 holding BUMN perkebunan ini akan menyaingi perkebunan swasta.

Sementara itu PTPN III tengah melakukan inline atas kebijakan dengan anak usahanya lewat penggunaan bibit yang sama, pengadaan alat untuk jadi satu komando. Kondisi ini diyakini Bagas dapat mendongkrak laba sekitar 15% sampai 20% dari pencapaian PTPN III ditahun 2019.

Sedangkan untuk holding kehutanan, Direktur Utama PT Perhutani Bambang Sukmananto mengatakan, belum akan merombak Direksi Inhutani I, II ,III , IV dan Inhutani V. Semuanya masih akan beroperasi secara normal. "Mereka kami biarkan dulu bekerja sampai nantinya kami evaluasi. Namun untuk utang usaha kami akan bayarkan dulu," kata Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×