Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu faktor penting dalam bisnis adalah riset pemasaran. yang tetap relevan terhadap industri. Riset pemasaran saat ini harus ikut berinovasi menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
“Riset pemasaran saat ini harus ikut berinovasi tidak hanya dari segi metode riset dan teknologi, tapi juga menyiapkan generasi yang bisa memiliki pemikiran-pemikiran baru. Namun tetap dalam standar koridor riset pemasaran tanpa mengurangi kualitas dan integritas,” terang Ketua Umum Perhimpunan Riset Pemasaran Indonesia (Perpi), Amalia Oktaviani Paera dalam keterangan tertulis, Kamis (27/3).
Baca Juga: Menyusun Strategi Pemasaran Digital Lewat TikTok
Amalia terpilih sebagai Ketua Umum Perpi periode tahun 2025-2027 menggantikan Rhesa Yogaswara yang sudah tiga periode atau enam tahun memimpin Perpi. Amalia sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Perpi.
Saat ini PERPI menaungi 47 perusahaan riset pemasaran di Indonesia, terdiri dari perusahaan lokal dan multinasional dengan standar kualitas yang dapat diterima oleh Industri. Pendirian lembaga ini untuk membantu strategi perkembangan ekomoni industri.
Industri riset pemasaran di Indonesia masih terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Tercatat sebesar Rp 2,4 triliun
pada tahun 2024.
Selanjutnya: BPJS Ketenagakerjaan Telah Bayar Klaim JHT Rp 8,46 Triliun hingga Februari 2025
Menarik Dibaca: Dividen Bank Danamon (BDMN) Rp 113,85 per saham, Potensi Yield 4,6%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News