kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   14.000   0,78%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Bisnis Makin Segar, Industri AC Berpotensi Raup Cuan dari Program 3 Juta Rumah


Jumat, 13 Desember 2024 / 07:30 WIB
Bisnis Makin Segar, Industri AC Berpotensi Raup Cuan dari Program 3 Juta Rumah
ILUSTRASI. Pengunjung melihat beragam barang produksi Tiongkok yang digelar pada pameran di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (7/8/2014). KOMPAS/IWAN SETIYAWAN. Program 3 Juta Rumah yang digagas Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman berpotensi mengerek kinerja industri AC dalam negeri.?


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Program 3 Juta Rumah yang digagas Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman berpotensi mengerek kinerja industri Air Conditioner (AC) dalam negeri.

Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengatakan, industri AC berpeluang mendapatkan permintaan tambahan dari program tersebut.

"Kemarin saya bertemu dengan Wakil Menteri Perumahan menyampaikan bahwa target 3 juta rumah itu bukan lima tahun tapi setiap tahun. Oleh karena itu ini potensi pasar baru untuk industri AC," ungkap Faisol dalam Factory Visit PT Daikin Industries Indonesia (DIID) di Cikarang pada Kamis (12/12).

Faisol menjelaskan, Indonesia merupakan salah satu pasar yang sangat besar untuk produk AC. Secara tren, kebutuhan akan produk AC pun disebut terus meningkat setiap tahunnya.

Baca Juga: Daikin Bangun Pabrik AC di Cikarang Senilai Rp 3,3 Triliun

"Ini juga didukung jumlah populasi Indonesia yang merupakan keempat terbesar didunia dan tinggal di wilayah tropis jadi sangat membutuhkan AC," sambung Faisol.

Meski demikian, Faisol turut mendorong agar produsen AC dapat berinvestasi dengan membangun pabrik di Indonesia serta mendorong pemenuhan komitmen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

Adapun, pada 2023 nilai impor Indonesia mencapai US$ 28,38 miliar. Dari jumlah tersebut, proporsi produk komponen nilainya hampir setengah yaitu 48% dimana produk household berkontribusi sekitar 6% atau setara US$ 1,8 miliar. 

Beberapa produk household yang memiliki nilai impor tinggi antara lain AC, pompa air, kipas angin, mesin cuci, lampu LED, televisi, kulkas, speaker dan lainnya.

Baca Juga: Industri AC Berpeluang Raup Cuan dari Program 3 Juta Rumah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×