kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,27   -11,24   -1.20%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sah! PLN borong gas dari Pertamina Grup, EMP Bentu, dan Kangean Energy


Jumat, 26 Juni 2020 / 21:19 WIB
Sah! PLN borong gas dari Pertamina Grup, EMP Bentu, dan Kangean Energy
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) Gas Bumi melakukan penandatanganan Side Letter of PSC dan Letter of Agreement (LoA) antara penjual dan pembeli gas bumi. 

Kegiatan penandatangan yang digelar secara daring pada Jumat (26/6), dilakukan langsung oleh Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dan para Direksi K3S yang terlibat dalam perjanjian tersebut, serta disaksikan langsung Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif. 

Baca Juga: PLN klaim telah rampungkan 98,53% keluhan soal tagihan listrik hingga 26 Juni 2020

Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini menyampaikan bahwa perjanjian ini dilaksanakan dengan mengacu kepada Peraturan Menteri ESDM No. 10 Tahun 2020 dan Keputusan Menteri ESDM No.  91K/12/MEM/2020 tentang Harga Gas Bumi di Pembangkit Tenaga Listrik (Plant Gate). 

PLN sendiri menandatangani 11 Side Letter of Agreement antara lain dengan EMP Bentu Limited, PT Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Energi, dan Kangean Energy Indonesia Ltd dengan total volume gas sebesar 213,7 BBTUD.
 
“Penandatanganan perjanjian ini akan mampu menjadi landasan dalam menjalin kerja sama yang baik antara SKK MIGAS dengan PLN, khususnya dalam lingkup jual beli gas bumi untuk Pembangkit Tenaga Listrik (Plant Gate),” ucap Zulkifli.

Perjanjian ini membawa dampak positif bagi PLN, khususnya dalam penyediaan bahan bakar gas untuk pembangkit, yaitu menurunkan harga gas dari 8,21 USD/mmbtu menjadi 6,09 USD/mmbtu.

“Dengan turunnya harga gas tentu akan menurunkan biaya pokok produksi PLN, sehingga membuat penyediaan listrik menjadi lebih efisien,” tambah Zulkifli.

Kepala SKK Migas, Dwi Sutjipto berharap dengan penandatanganan ini, pembeli gas bumi di sektor industri maupun sektor kelistrikan, termasuk pelaku usaha industri hilir, semakin mendapatkan kepastian pasokan gas sesuai volume yang ada di dalam kontrak. 

Baca Juga: Rumah Anda mati listrik? Panggil saja petugas PLN via Aplikasi PLN Mobile

“Pembeli juga seharusnya meningkatkan serapan gas karena harga yang diberikan lebih rendah,” kata Dwi.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif, berharap dengan adanya penetapan harga gas untuk industri dan pembangkit listrik ini dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing industri nasional sesuai Peraturan Presiden Nomor 40 tahun 2016.

Dengan penetapan harga ini, harapannya sisi hilir seperti industri dapat berkembang menciptakan demand, sementara perusahaan migas sebagai sisi hulu juga bisa bertumbuh kembang. 

“Kita masih memiliki banyak potensi sumber migas baru yang masih harus kita eksplorasi ke depan. Dengan kondisi keuangan dari seluruh perusahaan yang terlibat dalam industri migas ini semoga kita dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi disektor infudstri yang jauh lebih baik,” ucap Arifin. 

Listrik merupakan bagian penting dari infrastruktur nasional, dan berkontribusi besar dalam memajukan bangsa.

PLN secara konsisten terus melakukan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan secara merata, dan selalu berupaya untuk terus melakukan peningkatan pelayanan listrik di seluruh pelosok negeri, yang tentunya juga diiringi dengan adanya kebutuhan pasokan bahan bakar bagi Pembangkit Tenaga Listrik (Plant Gate).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×