kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Salurkan BBM Subsidi 2010, BPH Migas Verifikasi AKR dan Petronas


Selasa, 15 Desember 2009 / 11:50 WIB
Salurkan BBM Subsidi 2010, BPH Migas Verifikasi AKR dan Petronas


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Test Test

JAKARTA. Tak gampang menentukan perusahaan penyalur bahan bakar minyak (BBM) subsidi tahun 2010. Setelah memastikan PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan yang berhak menyalurkan BBM subsidi 2010, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) kini tengah memverifikasi dua perusahaan pendamping Pertamina, yakni Petronas dan PT Aneka Kimia Raya (AKR).

Kemarin (14/12), adalah batas akhir bagi Petronas dan AKR untuk mempersiapkan infrastruktur pendukung penyaluran BBM subsidi tersebut.

Kepala BPH Migas Tubagus Haryono mengatakan, hingga saat ini BPH Migas masih melakukan verifikasi soal kesiapan dua produsen migas tersebut. Butuh waktu lumayan untuk memverifikasi tersebut. Sebab, lokasinya memang cukup sulit untuk dijangkau. Ia memberikan target pada 21 Desember 2009, sudah bisa diketahui apakah kedua perusahaan itu layak menjadi pendamping Pertamina.

"Tim verifikasi akan bekerja hingga tanggal 17 Desember ini," kata Tubagus kepada KONTAN, Selasa (15/12).

Setelah tim verifikasi selesai, BPH Migas akan memberikan surat penugasan kepada perusahaan tersebut. Ia memperkirakan surat penugasan baru keluar tanggal 28 Desember 2009 setelah sidang komite penetapan tanggal 23 Desember 2009.

BPH Migas sedang melakukan verifikasi infrastruktur seperti Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Petronas dan AKR di sejumlah wilayah. Antara lain di Medan (Sumatera Utara), Lampung, Banjarmasin (Kalimantan Selatan), dan Pontianak (Kalimantan Barat).

BPH Migas akan melakukan verifikasi secara fisik, apakah bangunannya ada atau tidak dan juga standar pelayanannya. BPH Migas tidak ingin jika suatu saat nanti terjadi kelangkaan dan penyaluran distribusi tidak lancar. "Kalau mereka tidak memenuhi syarat, akan kita cabut karena kita sudah punya cukup waktu untuk toleransi," tambah Tubagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×