Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Selain melirik tambang batubara, San Miguel Corporation rupanya juga tertarik bekerja sama dengan Merukh Enterprises untuk mengembangkan potensi minyak di Pulau Rote dan gas di Pulau Sabu, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Menurut Direktur Eksekutif Merukh Enterprises Gustaaf YN Merukh, sebelumnya perusahaannya sudah bekerjasama dengan raksasa minyak asal Belanda Royal Dutch Shell untuk mengembangkan blok migas tersebut. Namun, belakangan Shell mengundurkan diri dari rencana pengembangan dua blok tersebut meninggalkan Merukh sebagai penguasa seluruh saham di dua blok migas tersebut.
"San Miguel juga tertarik pada proyek migas, tetapi saat ini lebih berkonsentrasi untuk mengembangkan tambang batubara bersama kami. Selain untuk memenuhi kebutuhan pembangkit yang dimiliki, San Miguel juga tengah gencar mendiversifikasikan usahanya ke tambang dan migas," jelas Gustaaf, Selasa (27/7).
Kerja sama antara Merukh dengan San Miguel akan tetap menempatkan Merukh Enterprises sebagai mayoritas pemegang saham baik di tambang batubara maupun blok migas.
San Miguel Corporation yang berdiri sejak 1890 memang dikenal sebagai perusahaan bir. Namun saat ini perusahaan tersebut telah berkembang pesat menjadi perusahaan makanan, minuman dan perusahaan pengepakan terbesar di Asia Tenggara yang tercatat di Filiphine stock exchange.
Belakangan San Miguel mulai merambah investasi di listrik, minyak, gas, dan tambang. San Miguel telah berinvestasi di Manila Electric Co (Meralco) dan menjadi pemegang 50,1% saham Petron, perusahaan minyak terbesar di Filipina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News